Kronologi Percobaan Aksi Penculikan Anak di Surabaya oleh Pria ODGJ
- Stocksnap
VIVA – Belum lama ini sebuah video yang disebut-sebut sebagai percobaan aksi penculikan viral di media sosial dan aplikasi pengirim pesan. percobaan aksi penculikan diketahui terjadi di wilayah Dupak, Magersari, Surabaya. Berikut kronologi yang diduga percobaan aksi penculikan yang dilakukan oleh seorang pria paruh baya di wilayah Surabaya tersebut.
Seorang pria terlihat menggendong anak
Pada saat itu, pria paruh baya yang diduga sebagai pelaku percobaan aksi pencurian sedang ingin membeli minuman. Lalu ia melihat seorang anak kecil dan kemudian menggendongnya. Sang anak merasa ketakutan dan berteriak minta tolong. Bibi dari anak itu pun melihat keponakannya digendong oleh orang asing yang tidak dikenal dan kemudian melaporkannya.
Pria yang diduga sebagai pelaku dibawa polisi
Setelah diduga melakukan percobaan aksi penculikan, pria paruh baya yang dianggap sebagai pelaku pun langsung didatangi dan dibawa oleh pihak polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Seorang yang memiliki gangguan jiwa
Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata pria yang viral sebagai pelaku percobaan aksi penculikan tersebut diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sang pria yang diduga sebagai pelaku tersebut ternyata sebelumnya memang pernah di rawat di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) di Surabaya dan akan dibawa ke tempat tersebut lagi untuk diberikan perawatan lebih lanjut.
Bukan percobaan aksi pencurian
Berdasarkan konfirmasi yang diterima dari Kanit Reskrim Polsek Bubutan AKP Olloan Manullang, hal ini bukanlah sebagai kasus penculikan karena pria yang diduga sebagai pelaku percobaan aksi penculikan tersebut ternyata adalah orang yang memiliki gangguan jiwa dan baru saja keluar dari Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) di Surabaya. Saat dimintai keterangan oleh polisi, ia juga memberitahukan bahwa ia hanya ingin menyayang anak kecil yang digendongnya tersebut.
Penyakit kejiwaannya sering kambuh
Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, penyakit kejiwaan pria paruh baya tersebut memang sering kambuh sehingga mengganggu anak-anak dan warga di sekitar apabila obatnya sedang habis dan tidak meminumnya.