Fakta-fakta Polisi Gagalkan Aksi Tawuran Lewat Monitoring di Medsos

Ilustrasi: Para pelaku tawuran di Depok.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Baru-baru ini polisi berhasil menggagalkan sebuah rencana aksi tawuran yang akan dilakukan oleh sekelompok gangster. Rencana tersebut diketahui oleh pihak kepolisian berdasarkan pemantauan dari media sosial yang sudah dimonitor. Sebelum rencana tawuran tersebut dilakukan oleh oknum gangster, polisi sudah lebih dulu menghalaunya. Berikut kronologi kejadian penggagalan rencana aksi tawuran oleh polisi.

Nyamar Jadi Polisi, Komplotan Preman Todong Driver Ojol Pakai Airsoft Gun

Sekelompok gangster merencanakan tawuran

Sekelompok gangster yang mencatutkan nama sebuah kartun dengan diberi nama Spongebob merencanakan untuk melakukan aksi tawuran. Pelaksanaan tawuran tersebut rencananya akan dilakukan pada Minggu (26/12/2021) kemarin pukul 00.00 WIB di Jatiuwung, Tangerang oleh gangster Spongebob tersebut.

Viral Mobil Sengaja Tabrak Pemotor Bersenjata Tajam di Exit Tol Bawen, Warganet: Mantap!

Rencana berhasil digagalkan polisi

Selangkah lebih maju, dengan melalui monitoring di media sosial polisi pun berhasil menggagalkan aksi tawuran yang akan dilakukan oleh gangster Spongebob tersebut. Polisi memonitoring rencana dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Twitter yang diketahui menjadi tempat orang-orang melakukan tantangan-tantangan. 

Anggota Dewan Usul yang Terlibat Tawuran Dihukum Ikut Pendidikan Militer

Polisi mendatangi lokasi janjian

Setelah mengetahui rencana akan adanya aksi tawuran yang dilakukan oleh sebuah kelompok tersebut melalui media sosial, polisi pun bergegas menyambangi lokasi untuk mengamankannya. Pada lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat tawuran pun sudah dipenuhi dengan gerombolan anak yang sedang menongkrong pada malam yang sebelumnya memang sudah ditentukan. 

Polisi mengamankan kelompok anak 

Setelah mendatangi lokasi yang akan dijadikan tempat tawuran tersebut, sebanyak 10 orang anak yang diduga akan melakukan tawuran dan masih di bawa umur diamankan oleh polisi. Namun, tersisa 5 orang yang didalami dalam proses penyelidikan kasus tersebut karena diduga merekalah yang menjadi admin dari kelompok. Selain itu, polisi juga mengamankan barang yang dibawa oleh kelompok anak tersebut berupa ponsel dan senjata tajam. 

Lima orang anak diperiksa

Proses pemeriksaan yang lebih dalam tengah dilakukan terhadap kelima admin dari kelompok tersebut. Diantaranya seperti mendalami apa tujuan adanya kelompok dan dimana saja mereka pernah melakukan aksinya. Sedangkan 5 anak lainnya saat ini sudah dikembalikan kepada masih-masing pihak keluarga. Surat pernyataan juga sudah dibuat oleh kelima orang tua dari 5 anak tersebut dengan berisikan bahwa mereka akan mendidik dan merawat anaknya agar terhindar dari pergaulan bebas dan aksi tawuran. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya