Tarif Internet di Indonesia Masih Terjangkau, Ini Penjelasannya

Foto Perjalanan
Sumber :

VIVA – Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mencatat tarif internet di Indonesia masih terjangkau bagi masyarakat.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, tarif internet broadband yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat, dari perbandingan yang dilakukan Mastel, tarif internet di Indonesia termasuk dalam kategori terjangkau.

Sarwoto memaparkan, di tengah stagnasi pertumbuhan pendapatan penyedia layanan seluler, Indonesia memiliki tarif rata-rata terendah untuk internet bergerak berbasis volume yaitu senilai Rp5.450/GB (US$0,31/GB) pada 2020. Tarif rata-rata Indonesia turun Rp700 dibandingkan dengan 2019 yang mencapai Rp6.150/GB (US$0,43/GB).

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

“Tarif mobile broadband Indonesia ini mengalami penurunan dibandingkan 2019,” kata Sarwoto.

Sementara untuk layanan internet tetap (fixed broadband), kata Sarwoto, industri terus berusaha melakukan penurunan harga layanan.

Layanan yang bikin Pelanggan Ketagihan Terungkap

Merujuk survei yang dilakukan oleh Cable.co.uk pada 2019, rata-rata harga layanan internet tetap di Indonesia senilai US$29,01 atau sekitar Rp414.400 per bulan. Indonesia menempati urutan ke-53 dari 211 negara dengan harga layanan internet termurah.

“Mastel melihat ada upaya yang telah dilakukan oleh para penyelenggara, yang sebagian besar merupakan anggota Mastel, untuk terus menurunkan tarif sesuai tingkat keekonomian,” ujar Sarwoto.

Sarwoto menambahkan, pertumbuhan pendapatan bisnis infrastruktur telekomunikasi mengalami penurunan sebesar 2-3 persen selama 3 tahun terakhir. Kecenderungan selisih Return of Investment Capital (ROIC) dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) menurun dan tinggal sebesar 1-2 persen.

Menurut Sarwoto, dalam kondisi tersebut sudah saatnya pemerintah mendorong peningkatan kesehatan dan kesinambungan industri bagi para operator internet. Tidak dapat disangkal bahwa negara semakin bergantung pada layanan internet yang diserahkan kepada mekanisme pasar di mana pilihannya bergantung pada kebutuhan konsumen.

“Kondisi geografis Indonesia yang unik dan menjadi tantangan bagi industri, khususnya penyedia internet. Pesatnya perkembangan teknologi membuat pasar internet Indonesia dipenuhi oleh layanan internet Fixed Broadband (FBB) dan Mobile Broadband (MBB), bahkan konvergensi baik wireless maupun non-wireless. Kami sangat bersyukur karena Indonesia sebagai negara berkembang telah memasuki pasar internet broadband, pasar dengan permintaan kecepatan lebih dari 2MB/s, selama lebih dari sepuluh tahun,” tutup Sarwoto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya