Said Aqil: Muktamar NU Awalnya Panas, Selesai dengan Ketawa
- VIVA/Syaefullah
VIVA – KH Said Aqil Siroj memuji atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 di Lampung. Kiai Said melontarkan pujian pada mantan juru bicara Presiden Abdurrachman Wahid atau Gus Dur itu.
"Saya bangga dan bergembira atas kemenangan Gus Yahya dalam Muktamar ini," ujar Said Aqil saat duduk berdampingan di hadapan para muktamirin di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Jumat, 26 Desember 2021.
Ia pun bersyukur atas kelancaran kegiatan Muktamar NU ke-34 yang berlangsung selama 22-24 Desember 2021 hingga acara penutupan.
"Saya bersyukur pada Allah bahwa Muktamar berjalan baik tentram, meski katanya awalnya sebelumnya agak panas yang jelas selesai dengan damai aman ketawa," ujarnya.
Said pun mengajak kepada semua muktamirin dan kader NU untuk bersama-sama bergandengan tangan dan membesarkan NU kedepannya agar lebih baik lagi.
Selepas tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, Said Aqil komitmen akan tetap menyebarkan dakwah ajaran Islam yang moderat kepada masyarakat luas.
"Dan saya walaupun tak jadi pengurus, misalkan, akan tetap mendakwahkan islam ahlussunnahwaljamah Nahdlatul Ulama. Tetap akan menyebarkan islam wasathiyah tasamuhiyah, islam yang moderat dan toleran. Jadi Pengurus atau enggak jadi pengurus itu adalah prinsip saya. Semampu saya," ujarnya.
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 setelah mengungguli petahana KH Said Aqil Siroj, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU yang dilaksanakan pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.
Keputusan tersebut ditetapkan pada Sidang Pleno V yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Muhammad Nuh dan Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila).
"Kiai Haji Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021," kata Nuh sembari mengetuk palu. "Alfatihah," sambungnya.
Gus Yahya meraih 337 suara, sementara Kiai Said Aqil memperoleh suara 210 dari total 548 suara yang masuk, baik dari pengurus cabang, wilayah maupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah satu suara.
