Kapolri Pamer Survei Polri Peringkat Ke-1 Lembaga Penegak Hukum
- Istimewa
VIVA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons adanya survei yang menempatkan institusi Polri pada posisi ketiga paling dipercaya, dan peringkat pertama lembaga penegak hukum.
Padahal, kata dia, tingkat kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara sempat menurun. Tapi dari survei nasional bahwa Polri berada di 80,20 persen. Menurut lembaga survei, ini angka tertinggi selama beberapa tahun terakhir.
Beberapa survei lain dari Charta Politika dan Populi Center, menempatkan polisi menjadi lembaga paling dipercaya nomor 3 dan peringkat pertama lembaga penegak hukum.
“Ini hasil kerja keras seluruh anggota, dan dukungan senior yang memberikan masukan untuk berbenah. Kita tak bisa berada di zona nyaman atau kita yang tertinggal,” kata Sigit di Gedung PTIK, kemarin.
Saat ini, Sigit mengatakan sedang fokus menerapkan kompetensi leadership dan etika bagi seluruh personel kepolisian. Dengan begitu, ia berharap setiap anggota Polri memiliki jiwa kepemimpinan yang melayani semua kalangan.
"Ini kita terus kembangkan dalam rangka memperbaiki Polri ke depan. Punishment akan kita berikan bagi yang tak mampu, dan reward menjadi kewajiban terhadap anggota Polri yang berprestasi dan berubah untuk membawa institusi lebih baik. Mohon dukungan untuk melanjutkan apa yang sudah ditoreh dan dipersiapkan seluruh senior yang ada,” ujarnya.
Menurut dia, dewasa ini Polri harus mampu beradaptasi menghadapi perkembangan informasi era 4.0 dan society 5.0. Dimana, masyarakat zaman sekarang lebih dapat memberikan perhatian kepada institusi dalam pelayanan khususnya di media sosial.
Dengan perkembangan tersebut, kata dia, apabila dalam pelaksanaan tugas tidak berjalan dengan baik dan masih ditemukan pelanggaran, maka hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik, khususnya Polri.
Hal itu, lanjut Sigit, terbukti atas munculnya beberapa hastag terkait dengan pandangan masyarakat terhadap Polri. Namun, ia memastikan semua hal itu dijadikan masukan dan evaluasi agar Polri kedepannya semakin baik dan dicintai masyarakat.
Bahkan, Sigit mengungkap Polri pertama kali menggelar lomba mural dan orasi unjuk rasa kepada masyarakat. Tujuannya, agar aspirasi dan kebebasan berekspresi warga dapat tersalurkan, sekaligus representasi bahwa pemerintah dan Polri tidak anti-kritik.
“Kami bersyukur kegiatan itu mendapatkan sambutan positif dari seluruh kalangan. Bahkan, Polri saat ini mendapatkan tingkat kepercayaan publik yang terus menerus meningkat,” jelas dia.
Tentu, Sigit berharap para senior tetap memberikan masukan demi kebaikan Polri meski sudah pensiun. Menurut dia, banyak bidang pengabdian.
“Ada pepatah, senior mungkin bisa pensiun dari posisi Polri, tapi kita yakin senior tak berhenti berkontribusi dan memberikan sumbangan pengabdian untuk masyarakat, bangsa dan negara di luar Polri. Kami yakin Polri tak sendiri bekerja, karena senior senantiasa mengawal di luar. Kepada seluruh senior hormat gerak," ucapnya.