Majelis Alumni IPNU Dorong Muktamar NU Beri Perhatian ke Milenial
- Dokumen BNPB
VIVA – Sekretaris Jenderal Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Asrorun Niam Sholeh mendorong muktamirin memberikan perhatian khusus pada pembinaan milenial, dalam muktamar ke-34 NU yang diselenggarakan di Provinsi Lampung.
"Era digital menuntut adaptasi dengan pemberdayaan dan percepatan keberperanan kaum milenial dalam membangun khidmah jam'iyyah," ujar Niam dalam keterangan tertulis dikutip VIVA, Rabu, 22 Desember 2021.
Ia menjelaskan, Indonesia memperoleh bonus demografi, dengan jumlah usia produktif mendominasi jumlah populasi Indonesia. Jumlah anak muda khususnya generasi milenial, rentang usia 16 sampai dengan 30 berjumlah lebih 62 juta atau setara 24,6 persen dari total populasi lebih 270 juta.
"Dari jumlah milenial tersebut, setidaknya 30 persen adalah kaum muda NU, lebih 20 juta jiwa. Inilah tulang punggung jam'iyyah yang harus diberi perhatian khusus," ujarnya.
Tantangan NU ke depan, ujar Niam, adalah sejauh mana mengakomodasi dan mengoptimalkan kaum milenial sebagai daya ungkit kemajuan organisasi.
"Di tengah era disrupsi yang ditandai dengan perubahan yang sangat akseleratif, maka harus ada langkah radikal dalam mengakselerasi intervensi khusus pada generasi milenial NU, baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ruang partisipasi," ujarnya.
Niam juga mengajak kepada segenap alumni IPNU untuk menggeser pendekatan kaderisasi dan positioning organisasi dari kompetisi ke pendekatan kolaborasi.
"Perlu revitalisasi nilai ke-NU-an yang mengedepankan prinsip wasathiyah dan tasamuh dalam keseimbangan, antara norma dengan laku organisasi, dalam membangun hubungan intern organisasi dan antarorganisasi," katanya.