Kominfo Catat Ada 2.029 Kasus Hoaks Terkait COVID-19

Ilustrasi hoax.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Donny Budi Utoyo mengatakan, pihaknya mencatat ada ribuan temuan isu-isu hoaks terkait dengan COVID-19 selama periode 23 Januari 2020 hingga 19 Desember 2021.

BNI Lebih Dekat dengan Loyal Merchant Lewat "BNI Wonderful Movie Day 2024"

“Jumlah hoaks terkait COVID-19 tercatat ada 2.029 kasus hingga 19 Desember 2021,” kata Donny saat diskusi virtual AMSI, Senin, 20 Desember 2021.

Saat ini, Donny mengatakan, tak kurang dari 2.029 kasus hoaks lokal (berbahasa Indonesia) sejak awal Januari 2020 hingga Desember 2021, ada 414 di antaranya temuan hoaks vaksin COVID-19.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

“Jika rata-rata ada pertumbuhan kurang lebih 4 sampai 5 hoaks baru per hari beredar. Ini kerja kolaborasi, tidak bisa kerja siap lebih duluan. Tentu, dengan kolaborasi kita bisa tuntaskan banyak hal,” ujarnya.

Menurut dia, penanganan hoaks perlu melakukan pendekatan dari hulu ke hilir.  Pendampingan cek fakta itu bisa dilakukan untuk menangkal hoaks di antaranya literasi digital.

Bank Mandiri Wujudkan Komitmen SDGs dengan Solusi Digital dan Program Bantuan di Sektor Kesehatan

Ilustrasi Hoaks.

Photo :

“Ini adalah tantangan bersama bagaimana kita bisa mudah cepat tanggap, bagaimana klarifikasi bisa dipahami. Ini PR bersama yang sampai sekarang harus cari solusinya, klarifikasi tebal-tebal tidak akan bisa disebarkan juga,” ujarnya.

Oleh karena itu, Donny mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan materi literasi digital sejak zaman Anies Baswedan hingga Nadiem Makarim yang menjabat Kemendikbud.

“Itu memang kita mendorong supaya materi literasi digital masuk ke kurikulum formal. Tapi, memang ini sepertinya bukan hal yang bisa dengan seperti membalikkan telapak tangan. Makanya ada beberapa upaya literasi digital dimasukkan ke dalam muatan lokal, sektor pendidikan informal seperti kepramukaan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya