Luhut ungkap Pemerintah Pertimbangkan Masa Karantina Kembali 14 Hari

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menekankan, Pemerintah telah mempertimbangkan pemberlakuan masa karantina selama 14 hari untuk menghadapi varian Omicron COVID-19.

Polisi Bongkar 619 Kasus Judol sejak 5 November 2024, 734 Orang Ditetapkan Tersangka

Dia menegaskan, masa karantina ini akan berlaku bagi orang-orang yang masuk ke Indonesia setelah berpergian ke luar negeri. Dengan begitu masa karantina akan kembali bertambah panjang dari 10 hari menjadi 14 hari lagi.

"Oleh karena itu kami memutuskan saat rapat tadi sangat mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omicron ini semakin meluas," tegas Luhut, Senin, 20 Desember 2021.

Ahmad Luthfi Janjikan Sekolah Gratis dan Subsidi Ongkos Bagi Anak Keluarga Miskin

Luhut mengatakan, kebijakan antisipasi ini penting mengingat penyebaran kasus COVID-19 di luar negeri sudah sangat mencekam. Meski begitu, dia memastikan saat ini varian Omicron baru masuk ke Indonesia di Wisma Atlet Kemayoran.

"Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri karena begitu parahnya keadaan sekarang mengenai Omicron di seluruh dunia. Jadi saya mohon kita semua menahan diri kita," paparnya.

Sempat Alami KDRT Depan Anak, Istri Labrak Suami Sedang Selingkuh di Tempat Umum

Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Photo :
  • ANTARA/ Muhammad Zulfikar.

Pemerintah dikatakannya tidak ingin kecolongan kembali masuknya varian berhaya ke Indonesia. Dia meminta masyarakat bekerja sama agar varian seperti Delta yang telah membuat penyebaran memburuk seperti saat Juli 2021.

Di sisi lain, dia menekankan, berita bohong atau isu-isu terkait penyebaran varian ini juga harus di redam. Misalnya, seperti video viral yang menggambarkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terlantat di Bandara Soekarno-Hatta karena antre masuk Wisma Atlet.

Menurut Luhut, informasi itu keliru. Kata dia, setelah di cek oleh kepolisian, mereka adalah para wisatawan Indonesia dari luar negeri yang habis berbelanja namun enggan untuk melakukan karantina mandiri di hotel karena ingin karantina gratis di Wisma Atlet.

"Kami sudah minta Polda Metro untuk melakukan razia di lapangan terbang Soetta yang ternyata banyak yang memberikan sebaran video itu banyak yang belanja ke luar negeri shopping, tidak mau karantina di hotel padahal dia bisa, dia minta supaya dia di karantina di wisma atlet karena gratis," tutur Luhut.

Diskusi

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024