Syafruddin Respons Lolosnya RUU Islamofobia di AS

Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA - Wakil Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Komisaris Jenderal (Purn) Syafruddin turut menanggapi lolosnya RUU yang berusaha memerangi gerakan antimuslim atau Islamofobia oleh DPR AS atau House of Representative. RUU itu disebut sebagai usaha memerangi gerakan antimuslim atau Islamofobia di Negeri Paman Sam bahkan dunia tersebut.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Menpan-RB Syafruddin

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Bermanfaat untuk Negara Minoritas Muslim

Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Bangun Pusat Komando di IKN Nusantara, Ini Tujuannya

"Kita menyambut positif (RUU Islamofobia) akan bermanfaat terutama di negara-negara minoritas muslim. Tapi belum diputuskan jadi UU. Kita (DMDI) menunggu saja," kata Syafruddin melalui keterangan tertulisnya, Senin, 20 Desember 2021.

Bikin Dunia Kondusif

Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia

Mantan Wakapolri itu mengatakan RUU Islamofobia yang diloloskan oleh DPR AS itu akan membuat negara-negara minoritas muslim di seluruh dunia kondusif.

"Kita berharap karena banyak keanggotan DMDI itu negara-negara minoritas muslim, ya saya rasa akan kondusif-lah suatu bangsa," kata Syafruddin.

Baca juga: Politikus Demokrat Memahami Alasan Fadli Zon Minta Densus Dibubarkan

Syafruddin menambahkan jika DMDI sendiri saat ini memiliki banyak anggota dari negara-negara minoritas muslim. Mereka di antaranya ialah Kamboja, Vietnam, Thailand, Srilangka, Jepang hingga Korea.

"Negara-negara Asia di sana kan minoritas muslim. Tapi tidak semua negara minoritas muslim (tidak kondusif) begitu," kata Syafruddin.

DPR AS memutuskan untuk menyetujui legislasi yang disponsori anggota Fraksi Demokrat Ilham Omar. Keputusan tersebut diambil setelah anggota fraksi Republik Lauren Boebert mengeluarkan lelucon rasis dan Islamofobia mengenai Omar.

Ilustrasi bendera Indonesia.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Indonesia berada di peringkat ketiga untuk adopsi kripto di dunia, naik empat tingkat dari tahun lalu yang berada di peringkat ketujuh. Melampaui AS dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024