2.108 KK Terkena Dampak Banjir di Kabupaten Mandailing Natal
VIVA – Rumah 2.108 kepala keluarga (KK) terendam banjir di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, yang terjadi sejak Jumat, 17 Desember 2021 hingga Minggu, 19 Desember 2021.
Banjir tersebut meluas dari awal 13 kecamatan. Kini, sudah 16 kecamatan di Kabupaten Madina. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina sudah menetapkan status darurat bencana banjir dan tanah longsor, sejak 18 hingga 31 Desember 2021.
Status darurat bencana itu, yang berlangsung selama 14 hari ini ditetapkan dalam surat keputusan Bupati Madina Nomor 360/0947/K/2021. Begitu juga, Pemkab Madina sudah mendirikan posko pengungsian untuk melayani masyarakat yang menjadi korban banjir.
Ke-16 kecamatan yang terdampak banjir hingga sekarang yakni Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan.
“Banjir Dipicu oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Jumat pagi, 17 Desember 2021, sekitar pukul 18.00 WIB,” ujar Kepala Seksi Pemulihan Sosial Ekonomi BPBD Madina, Julinaida Hasibuan, Minggu, 19 Desember 2021.
Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu 24 jam ini membuat Sungai Batang Gadis dan Sungai Batang Natal meluap sehingga merendam ribuan rumah milik warga.
“Sebagian sudah surut, sebagian di Kelurahan Tapus yang di Kecamatan Lingga Bayu bertambah. Ini kita masih merekap data,” kata Juli.
Juli mengungkapkan tinggi air bervariasi di setiap kecamatan hingga mencapai 2 meter.
“Di beberapa titik ada sampai 2 meter, sampai ke atap rumah. Paling tinggi di Kelurahan Tapus sampai 2 meter,’’ kata Juli.
Juli mengatakan BPBD Madina bersama TNI/Polri sudah melakukan evakuasi warga yang rumahnya terkena dampak banjir yang tinggi mencapai 2 meter.
“Saat ini data dari pukul 09.00 pagi ada kurang lebih 2.108 kepala keluarga yang terdampak banjir dan kurang lebih 101 jiwa mengungsi,” kata Juli.
Juli mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat cuaca masih ekstrem, mendirikan tenda posko dan pengungsi serta dapur mum.
“Lalu berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak,” tutur Juli.
Selain banjir, Juli menyebutkan ada sekitar lima titik di Kabupaten Madina terjadi longsor. Salah satunya sempat menutup jalan lintas Sumatera. Namun, kondisi sudah mulai surut.
“(Terus dilakukan) Pembersihan material longsor untuk membuka akses jalan dengan mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mandailing Natal,” ujar Juli.