Tito Karnavian Soroti Khusus Sumbar karena Vaksinasi Belum 70 Persen

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyentil sejumlah bupati dan wali kota di Sumatera Barat yang tidak menghadiri rapat koordinasi percepatan vaksinasi, padahal termasuk salah satu daerah yang belum mencapai target 70 persen.

Kementerian Ekraf dan Kemendagri Bentuk Tim Kecil untuk Kembangkan Ekonomi Kreatif di Daerah

"Kepala daerah yang tidak hadir, Bupati Solok yang cuma ada pengganti, Wali kota Payakumbuh ada acara dan tidak ada pengganti, Wali Kota Padang Panjang, Wali Kota Padang juga tidak hadir," kata Tito di Padang, Jumat, 17 Desember 2021.

Ia menyampaikan hal itu usai rapat koordinasi penanganan COVID-19 dan percepatan vaksinasi di Sumatera Barat bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi, bupati, wali kota serta pemangku kepentingan terkait.

Pungutan BPHTB dan PGN Dibebaskan untuk Bangun Hunian MBR, Menteri Ara Apresiasi Pemda Sudah Ikhlas

Menurut dia kalau yang hadir wakil kepala daerah masih lumayan, begitu juga kalau sekretaris daerah. Tetapi jika diwakili oleh yang lain, mereka bukan pengambil keputusan.

"Jika cuma staf yang hadir tidak mengerti apa yang disampaikan, yang dilaporkan oleh staf kepada kepala daerah belum tentu sama penekanannya dengan apa yang dibahas dalam rapat," katanya.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Wali Kota Padang Hendri Septa memantau vaksinasi di Kota Padang

Photo :
  • Humas Pemko Padang

Karena itu perlu keseriusan kepala daerah agar pada akhir tahun Sumatera Barat capaian vaksinasinya sudah bisa 70 persen dan ini perlu kolaborasi bersama.

Ia menegaskan ini sudah masuk politik negara dan menyangkut keselamatan rakyat, bukan lagi politik praktis. Hanya dengan kolaborasi dengan semua pihak, katanya, target 70 persen bisa dicapai dalam dua pekan ini, tidak bisa sektoral dan sporadis.

Tito meminta semua daerah bergerak serentak mempercepat pencapaian vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu bentuk antisipasi terhadap varian baru Omicron.

Dia mengingatkan, Presiden sudah memerintahkan kepada seluruh kepala daerah, jajaran TNI dan Polri untuk mempercepat vaksinasi, apalagi dengan ancaman Omicron.

Menurutnya, target Presiden sampai akhir tahun 70 persen dosis pertama harus terlewati dan ini bisa diperoleh jika semua daerah serentak bergerak.

Ia menyampaikan ada daerah yang sudah mencapai 70 persen cakupan vaksinasi COVID-19, ada yang belum, dan pihaknya akan berkonsentrasi di daerah yang belum memenuhi 70 persen, salah satunya Sumatera Barat.

Mengenai varian Omicron, ia menyampaikan, belum diketahui seperti apa. Ada yang menyampaikan penularan cepat dan keparahan kurang, namun strategi pemerintah Indonesia tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Oleh sebab itu jangan gambling, tidak perlu panik, perkuat protokol kesehatan, terutama pakai masker," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya