Gibran Sulap Rumah Mewah Eks Kakorlantas Jadi Tempat Isolasi Terpusat
- VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyiapkan dua tempat isolasi terpusat (isoter) untuk mengantisipasi liburan natal dan tahun baru (Nataru). Tempat isoter itu bakal difungsikan untuk tempat karantina bagi pendatang masuk ke Solo yang hasil swab antigen menunjukkan reaktif.
“Sudah kita siapkan dua isoter. Tenang aja,” kata Gibran kepada wartawan di Solo, Selasa, 14 Desember 2021.
Menurut dia, dua tempat isoter itu meliputi Graha Wisata, Sriwedari dan Ndalem Priyosuhartan, Laweyan. Dua tempat isoter itu dianggap sudah cukup untuk mengantisipasi adanya pendatang yang hasilnya positif saat tes antigen pada libur Nataru. “Dua dulu lah wong Donohudan juga masih kosong,” ujarnya.
Seperti diketahui tempat isoter Asrama Haji Donohudan yang terletak di wilayah Boyolali merupakan tempat karantina yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tak hanya warga Solo, tempat isoter juga menampung bagi warga Solo Raya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menambahkan dioperasikannya dua tempat isoter untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus penyebaran COVID-19 pada saat libur Nataru mendatang. Masing-masing tempat isoter itu memiliki kapasitas 100 orang dan 40 orang. “Adanya dua isoter itu paling tidak, kita siap lah jika terjadi sesuatu,” ujarnya.
Hanya saja dari dua tempat isoter tersebut, menurut Teguh, yang sudah siap untuk menampung pendatang yang positif COVID-19 di Ndalem Priyosuhartan. Sedangkan untuk tempat isoter Graha Wisata itu masih harus dibenahi karena tempat tidur dan fasilitas lainnnya belum ada.
“Kan yang Ndalem Priyosuhartan itu standby terus tapi untuk Graha Wisata belum. Tapi kita sudah perintahkan ke BPBD untuk dibenahi seperti tempat tidur dan sebagainya dipersiapkan. Termasuk tenda untuk check in dan check out harus dipersiapkan,” katanya.
Satu dari dua tempat isoter itu, yakni Ndalem Priyosuhartan merupakan rumah milik mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo yang telah dirampas KPK. Rumah bergaya perpaduan Eropa dan Jawa itu oleh Kementerian Keuangan akhirnya dihibahkan kepada Pemkot Solo.
Sebelumnya rumah megah itu oleh Gibran sempat juga dipersiapkan untuk tempat karantina bagi siswa sekolah yang terpapar COVID-19 saat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hanya saja rencana itu batal lantaran banyak orangtua siswa yang menolak putra-putrinya menjalani karantina di rumah itu.