Banjir Terjang 4 Kecamatan di Karawang, Ribuan Warga Mengungsi

Ilustrasi banjir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Banjir akibat cuaca ekstrem menerjang empat kecamatan di Kabupaten Karawang Jawa Barat. Empat kecamatan tersebut Telukjambe Barat, Karawang Barat, Tirtamulya dan Banyusari. 

1.687 Warga Terdampak Banjir di Periuk, Pemkot Tangerang Aktifkan 15 Mesin Pompa Air

Dampak banjir tersebut, 1.828 jiwa mesti mengungsi. Kepala Seksi (Kasie) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Hadi Rachmat menjelaskan, banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan berakibat luapan sungai Cibeet, Cilamaya dan Citarum.

"Warga masyarakat yang rumahnya terdampak bencana banjir mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga yang belum mengalami kebanjiran," ujar Hadi, Senin 13 Desember 2021.

Tanggul Jebol Imbas Hujan Deras, Warga di Periuk Tangerang Kebanjiran

Hadi memastikan, BPBD Jabar berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Karawang untuk asesment para korban. Kata dia, mereka bersiaga untuk evakuasi korban di lokasi banjir sekaligus menyiapkan logistik makanan dan kebutuhan kesehatan.

"Proses assesment masih berlangsung," katanya.

Sisa Erupsi Gunung Karangetang Bisa Jadi Banjir Material Vulkanik, Menurut PVMBG

Ilustrasi genangan banjir.

Photo :
  • VIVAnews/ Putra Nasution.

Hadi menyampaikan saat ini pihaknya sudah menyiapkan tim untuk mengantisipasi kebencanaan.

Sebelumnya, BMKG sudah memperingatkan musim hujan ekstrem di Jabar akan terjadi sampai Januari 2022.

Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana. Kodam III Siliwangi juga sudah menyiapkan dapur umum canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air siap minum. 

"Dapur umum canggih dari Kodam sudah ada melengkapi peralatan lainnya dari institusi lain," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil. 

Menurut dia, setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di Selatan. Bahkan sejak Oktober hingga sekarang sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.

"Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana. Kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya