Ratusan Ton Ikan di Danau Maninjau Mati Mendadak

Ilustrasi - Nelayan melintas di dekat ribuan ikan keramba jaring apung yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis, 29 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Sebanyak 200 ton ikan jenis nila dan mas di keramba jaring apung Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati mendadak akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu.

Antisipasi Banjir Lahar Susulan, BNPB Bakal Ledakan Batu Besar di Hulu Sungai Gunung Marapi  

Penyuluh Perikanan Kecamatan Tanjungraya, Asrul Deni Putra, di Lubukbasung, Minggu, 12 Desember 2021, mengatakan kematian 200 ton ikan itu tersebar di dua nagari, yakni Nagari Tanjung Sani sebanyak 50 ton dan Nagari Koto Kaciak 150 ton.

Di Nagari Tanjung Sani tersebar di Jorong Muko Jalan, Jorong Batu Nanggai, Jorong Galapuang, dan Jorong Pandan.

Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Terjang Permukiman Warga

"Ini data sementara yang saya peroleh dari petani dan ikan itu berasal dari ratusan petak keramba jaring apung milik 150 orang," katanya.

Waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan ombak besar

Photo :
  • ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Posko Siaga Gunung Marapi Mulai Didirikan

Ia mengatakan ikan jenis nila dan mas itu mati akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu yang menyebabkan terjadi pembalikan air di dasar danau vulkanik tersebut. Pembalikan air menyebabkan sisa pakan di dasar danau yang mengandung amoniak terangkat ke atas dan membuat ikan keracunan.

Setelah itu, ikan di dalam keramba jaring apung mengalami pusing dan mati. Dalam beberapa jam kemudian bangkai ikan mengapung ke permukaan danau.

Ia mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan memindahkan ke kolam air tenang agar tidak mati karena curah hujan masih tinggi dan berisiko untuk kematian ikan.

Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam telah mengimbau agar petani untuk menunda menebar bibit ikan sejak September sampai Januari. Pada bulan itu, menurut Dinas, curah hujan disertai angin kencang berpotensi melanda daerah tersebut sehingga oksigen akan berkurang dan ikan akan mati. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya