Seorang Santri Tewas dalam Musibah Bencana Longsor di Lebak
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Seorang santri meninggal dunia karena tertimpa bebatuan cadas di atas bukit di bangunan pondok pesantren di Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, dalam musibah bencana longsor, .
"Santri yang meninggal itu bernama M Arif Hidayat (23) warga Cisimeut Raya, Leuwidamar, Lebak, " kata Wahyu (20) seorang teman korban saat ditemui di Pondok Pesantren Cipendeuy Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu, 11 Desember 2021.
Â
Peristiwa longsornya bebatuan cadas itu setelah diguyur hujan sejak Jumat (10/11) malam hingga Sabtu dini hari pukul 01.30 WIB.
Namun, sekitar pukul 02.00 WIB terjadi longsoran bebatuan cadas di atas bukit setinggi 15 meter menimpa bangunan pondok pesantren setempat. Di dalam bangunan pondok pesantren terdapat seorang santri tertidur dan korban tertimpa bebatuan cadas cukup besar pada bagian dada dan pinggang.
Â
Mendengar ada suara longsor itu sejumlah santri juga pengelola ponpes melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban dan dilarikan ke RSUD Adjidamo Rangkasbitung karena mengalami sesak dan meninggal dunia.
Â
"Beruntung, longsoran itu hanya satu bangunan dan jika menimpa tiga bangunan dipastikan jumlah korban cukup banyak," kata Wahyu.
Emar (35), istri Basri, pengelola pondok pesantren, mengatakan bahwa M Arif Hidayat santri yang menjadi korban longsoran bebatuan cadas itu, termasuk sudah lama belajar di pesantren setempat. Korban tinggal sudah tujuh tahun, namun tidak menyangka terkena musibah.
Bangunan ponpes miliknya itu kondisinya di atas tebing atau perbukitan cadas. Para santri yang belajar di situ tercatat 24 orang dan semuanya warga Kabupaten Lebak.
Â
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza mengingatkan, masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan agar mewaspadai bencana longsor sehubungan curah hujan meningkat.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada aparatur desa/kelurahan dan kecamatan agar waspada bencana alam menghadapi cuaca ekstrem, " katanya menjelaskan. (ant)