Sejak Minggu Pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Semeru Kembali Erupsi

Aktivitas Gunung Semeru pada Minggu 12 Desember 2021 pagi.
Sumber :
  • ANTARA/VJ Hamka Agung

VIVA –  Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) masih mengalami gempa letusan dan guguran pada Minggu pukul 00.00-06.00 WIB.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

"Secara visual hari ini Gunung Semeru tampak jelas," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Yadi Yuliandi dalam laporannya ke PVMBG, Minggu 12 Desember 2021.

Berdasarkan visual tersebut, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500-1.000 meter di atas puncak kawah.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Baca juga: Diskon Dahsyat Semua Serba Rp12 Ribu, Cek Promo 12.12 Superindo

"Gunung Semeru mengalami gempa letusan, guguran, embusan, dan tektonik lokal," jelas Yadi.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Gempa letusan tercatat sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 20-21 mm selama 90-95 detik. Kemudian gempa guguran sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 3 mm selama 30-45 detik.

Lalu, gempa embusan tercatat sebanyak 10 kejadian dengan amplitudo 3-7 mm selama 35-80 detik. Kemudian, aktivitas kegempaan tektonik lokal tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 20 mm.

"Status Gunung Semeru masih pada level II atau waspada," katanya.

Kondisi puncak Gunung Semeru terlihat dari Dusun Curah Koboan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021.

Photo :
  • ANTARA/Zabur Karuru

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Yadi mengungkapkan, radius dan jarak rekomendasi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," katanya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat jumlah korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru hingga Sabtu 11 Desember 2021 pukul 18.00 WIB sebanyak 46 orang, luka berat 18 orang, dan luka ringan 11 orang. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya