Kala Pasha Ungu Nyanyi Tentang Kematian di Kantor NU Jatim

Pasha Ungu nyanyi di kantor NU Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal.

VIVA - Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu mendampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan bersafari ke sejumlah pesantren dan kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Surabaya, Jumat, 10 Desember 2021. Di hadapan sejumlah kiai NU, Pasha juga menyanyikan lagu religi ‘Bila Tiba’ tanpa diiringi musik.

Pra MLB NU Dimulai di Surabaya, Lokasi Acara Dirahasiakan

Zulkifli Hasan bersama Pasha Ungu

Photo :
  • Dokumentasi PAN

Dampingi Zulkifli Hasan

Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, PAN: Sedang Dibahas Internal Parpol

Selain Pasha, turut mendampingi Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, sejumlah pengurus PAN pusat dan PAN Jatim. Mereka disambut oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, dan sejumlah kiai dan pengurus NU lainnya.

Pasha hadir dengan mengenakan kemeja cokelat. Ia berpeci. Di ruang pertemuan, mantan Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, itu kemudian diminta untuk menyanyikan sebuah lagu.

RK-Suswono Legawa Kalah di Pilgub Jakarta, PAN: Kami Mengapresiasi Hasil yang Didapat Pramono-Rano

Ia pun memilih lagu religi berjudul ‘Bila Tiba’, yang menceritakan tentang takdir kematian yang pasti akan dilalui oleh manusia.

“Mati tak bisa untuk kau hindari. Tak mungkin bisa engkau lari. Ajal mu pasti menghampiri,” penggalan lirik ‘Bila Tiba’ yang dinyanyikan Pasha.

Pasha Ungu

Photo :
  • VIVA/Nuvola Gloria

Negara Moderat

Usai pertemuan, Zulhas mengatakan bahwa di mana pun berada ia selalu menyampaikan kepada pemerintah, baik di pusat maupun daerah, agar mendukung penuh NU dan Muhammadiyah. Dengan begitu Indonesia akan menjadi negara yang moderat.

“Tapi bila tidak maka nanti yang keras-keras,” katanya.

Zulhas juga mengatakan bahwa umat Islam di Indonesia sangat besar, 80 persen dari total penduduk Indonesia. Karena itu pemerintah harus menyokong kehidupan umat Islam supaya maju dan hidup berkualitas. Ketika umat Islam di Indonesia maju, secara otomatis Indonesia juga bisa dibilang maju.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya