Jenderal Dudung Rekrut Prajurit TNI dari Santri, Kemenag Dukung Penuh
- Instagram @tni_angkatan_darat
VIVA – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Ali Ramdhani mengapresiasi langkah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang akan merekrut prajurit TNI dari kalangan santri pesantren.
"Kami mengapresiasi KSAD Jenderal Dudung karena mengajak alumni pendidikan Islam termasuk pesantren untuk bersama berkhidmah jadi prajurit TNI," ujar Ali Ramdhani dalam acara Direktorat Jenderal Pendis Kemenag di Jakarta Pusat, Selasa, 7 Desember 2021.
"Dan kami yakin, prajurit TNI yang alumni pesantren mereka yang merah putih, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sekaligus mereka memiliki akhlak paripurna yang baik," sambungnya.
Ia menjelaskan, bahwa lembaga pendidikan Islam telah mempersiapkan lulusannya mumpuni dari seluruh aspek. Baik dari aspek perilaku, keterampilan dan pengetahuan.
"Dan ketika negara memanggil maka hanya satu kata siap karena kompetensinya," ujarnya.
Memang, dalam dunia pendidikan pesantren tidak ada pelatihan mendasar tentang kemiliteran hanya TNI yang ada. Kendati demikian, soal kedisiplinan dan kejujuran serta ketaatan kepada pemimpin itu diajarkan kepada santri.
"Tapi ruang-ruang dasar seperti pendidikan kedisiplinan kejujuran taat kepada pimpinan itu diajarkan di lembaga kita. Tapi Modal dasar alumni pesantren saya yakin mereka teramat akan mengabdi bersama TNI menghadirkan sistem pertahanan terbaik untuk bangsa ini," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan melakukan terobosan baru. Dia berencana akan memberikan ruang bagi para santri serta para agamawan lintas agama untuk menjadi prajurit TNI Angkatan Darat di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Jenderal TNI Dudung ketika meninjau secara langsung pengamanan yang dilakukan oleh prajurit TNI dan Polri untuk mengantisipasi gerakan aksi Reuni Akbar 212 di wilayah Ibu Kota Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Saya akan merekrut prajurit baik Tamtama maupun Perwira ini khusus bagi para santri. Dari pesantren-pesantren, termasuk dari lintas agama, khususnya dari muslim, ada khusus lagi bagi ahli tafsir al-Qur'an. Kenapa saya merekrut ini, karena saya yakin kalau dari pesantren, yang sudah dididik agama sudah pasti terjaga masalah akhlaknya," kata Dudung.