Khofifah Prioritaskan Pembangunan Jembatan Gladak Perak

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Jembatan Gladak Perak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memprioritaskan pembangunan kembali Jembatan Gladak Perak yang putus akibat terjangan lahar dingin erupsi Gunung Semeru. Dia sudah meninjau langsung lokasi jembatan pada Senin, 6 Desember 2021, kemarin.

Kementerian Agama Raih Predikat 'Sangat Baik' dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

Kondisi akses ke pengungsian erupsi Gunung Semeru.

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA.

Jembatan Sementara

Bamsoet Dorong Kadin Jadi Kekuatan Ekonomi yang Sejajar dengan Politik, Begini Caranya

Rencana awal, pembangunan kembali jembatan Gladak Perak berupa jembatan bailey atau gantung, sifatnya sementara. Sebab, jembatan ini merupakan akses utama dari Lumajang menuju Malang.

Dengan mempercepat pembangunan kembali, harapanya akses dua wilayah terdampak erupsi Semeru dapat terhubung kembali.

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan hingga 1 Km

"Ini hanya opsi jangka pendek saja, agar penanganan bisa cepat. Tentunya yang paling kita harapkan adalah solusi strategis jangka panjang yaitu dengan membangun kembali jembatan," kata Khofifah.

Khofifah mengungkapkan bahwa rencana itu sudah dilaporkan ke Kementerian PUPR. Nantinya, Pemprov Jatim dan Kementerian PUPR akan mematangkan rencana ini. Termasuk memilih lokasi yang aman dan memungkinkan untuk dibangun jembatan darurat.

Pemukiman warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Photo :
  • tvOne.

"Harus dicarikan jalur aman. PUPR sudah melakukan asesmen dan nanti akan disampaikan," ujar Khofifah.

Cukup Sulit

Sementara itu, Danyon Zipur V Kepanjen Malang, Wirawan, menyebut rencana pembangunan jembatan gantung harus dimatangkan. Menurutnya, secara teknis pembangunan jembatan gantung cukup sulit. Kendalanya, medan lokasi yang curam dan panjang antar sisi.

"Untuk opsi jembatan gantung tidak memungkinkan secara teknis. Panjang jembatan lama saja 192 meter. Butuh 3 pilar, tapi tidak memungkinkan. Nanti kami akan koordinasikan lagi opsi-opsi lainnya," tutur Wirawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya