Sempat Buta Usai Disuntik Vaksin AZ, Joko Semangat Tunggu Dosis Kedua

Joko sempat buta setelah disuntik vaksin pertama AstraZeneca.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.

VIVA – Joko Santoso (38), warga Kota Malang sempat mengalami kebutaan total selama 3 hari setelah disuntik vaksin COVID-19 AstraZaneca. Dia lalu menjalani rawat inap selama 11 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Pada saat itu dia tidak menyangka bahwa akan mengalami kebutaan setelah disuntik vaksin dosis pertama, Jumat, 3 September 2021. Gejala awal dia merasakan mual, pandangannya mulai kabur di malam hari. Sedangkan di keesokan harinya, Sabtu, 4 September 2021 pandanganya gelap gulita.

Kabar baiknya, kondisi Joko kini berangsung membaik. Pengelihatannya mulai kembali sekitar 75 persen. Hanya saja dia belum bisa melihat warna, pengelihatanya belum jelas. Kini mengalami buta warna. Sampai saat ini dia masih menjalani rawat jalan di RSSA.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

"Sudah 75 persen lah pengelihatan. Tapi masih hitam putih belum jelas pandangannya. Allhamdulilah sekarang sudah bisa jalan sendiri, kalau awal-awal ya harus dibantu untuk jalan," kata Joko, dikutip Jumat, 3 Desember 2021.

Baca juga: Menaker Tegaskan Aturan Turunan UU Cipta Kerja Soal Upah Masih Berlaku

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Meski mengalami kenyataan pahit. Joko mengaku tetap semangat menyukseskan program vaksinasi pemerintah dalam penanggulangan COVID-19 ini. Bahkan, jika diperbolehkan dia bersedia disuntik dosis kedua.

"Dosis kedua masih belum disarankan. Dokternya belum berani. Tapi kalau boleh saya tetap vaksin. Saya pernah tanya ke dokter, seumpama dosis kedua (jadwal) apa boleh vaksin. Kata dokter jangan dulu. Tapi tidak apa-apa saya tetap semangat untuk vaksin," ujar Joko. 

Selain itu Joko mengaku saat ini kondisi tubuhnya lebih mudah sakit flu dan demam. Sejauh komunikasi dengan dokter yang merawatnya belum diketahui diagnosis pasti penyebab kebutaan.

"Kalau dokter kesimpulannya (diagnosa) belum tahu. Tapi saya dimasukan ke unit stroke. Setelah kejadian itu (alami kebutaan) saya lebih mudah sakit greges (demam) dan sering flu," tutur Joko.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 (foto ilustrasi).

Photo :
  • vstory

Sementara itu, Lurah Arjowinangun Andi Hamzah menuturkan bahwa bertindak cepat setelah mendapat kabar warganya mengalami kebutaan setelah divaksin. Dia melakukan koordinasi langsung mulai RT sampai Dinas terkait guna memastikan memberikan pendampingan maksimal kepada Joko. 

"Upaya pendampingan sudah kita lakukan maksimal. Kita lakukan secara berkala. Pada hari itu juga kami langsung melakukan koordinasi termasuk dengan penyelenggaraan vaksin," kata Andi. 

Andi menuturkan, bahwa program vaksinasi door to door itu menyasar 148 orang di RW 02 Kelurahan Arjowinangun. Dari 148 orang itu hanya Joko yang mengalami masalah hingga kebutaan. Kasus ini pun menjadi yang pertama di Kota Malang. 

"Pak Joko inilah yang ketimpa kesusahan. Untuk itulah, kita turut membantu karena hubungan kita baik-baik saja. Jadi apa kebutuhannya, bagaimana kondisinya kita monitoring terus," ujar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya