15 Ribu Orangtua di Malang Setuju Anak Usia 6-11 Tahun Divaksin COVID

Vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Pemerintah Kota Malang masih melakukan survei terkait rencana pemberian vaksin pada anak usia 6 hingga 11 tahun. Dari 90 ribu anak sasaran, sebanyak 15 ribu telah mengembalikan formulir survei. Mereka setuju jika anak mereka disuntik vaksin pencegahan COVID-19.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, koordinasi vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun sedang dilakukan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Targetnya akhir tahun hasil survei dari responden yang merupakan wali murid di sekolah itu sudah terkumpul sehingga sasaran vaksin anak jelas. 

"Vaksin anak kita masih koordinasi dengan Dikbud karena harus ada persetujuan dari orang tua, Dikbud menyampaikan format persetujuan vaksinasi COVID-19 untuk anak didiknya. Format itu akan dikumpulkan yang setuju itu yang menjadi sasaran kita untuk vaksin," kata Husnul. 

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Husnul menuturkan, selain melakukan survei persetujuan vaksinasi anak, Dinkes Kota Malang juga menunggu, aturan dan regulasi vaksinasi anak dari Kemenkes RI. Sebab, sampai saat ini jenis vaksin yang diberikan kepada anak juga belum diketahui. 

Ilustrasi Vaksin Covid-19

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

"Sementara menunggu rekomendasi dan regulasi dari Kemenkes, kapan usia 6-11 ini dilaksanakan vaksinasi. Terus apa vaksin yang diberikan itu masih belum keluar. Belum dapat data resminya (jumlah responden). Saat ini masih sekitar 15 ribu (responden setuju vaksin anak)," ujar Husnul. 

Sesuai rencana Pemkot Malang, vaksinasi anak akan dilakukan di awal tahun 2022. Setelah program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dirampungkan. Husnul menjamin stok vaksin untuk anak di Kota Malang aman dan dijamin oleh negara.

"Baik yang sekolah dan tidak sekolah, formal maupun informal. Semisal Ponpes tetap menjadi sasaran kami. Jadi di Dikbud yang yang berbasis sekolah formal yang di luar itu adalah informal. Ataupun yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan atau sekolah juga menjadi sasaran. Kalau di luar sekolah nanti bisa koordinasi dengan RT dan RW setempat. Jadi semua terdata lengkap dan tervaksin nantinya," tutur Husnul. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana membenarkan bahwa dari 90 ribu sasaran sebanyak 15 ribu orangtua telah setuju program vaksinasi ini. Dia ingin seluruh anak yang memiliki usia sesuai kriteria semuanya mendapat kesempatan vaksinasi ini sehingga pendataan masih terus dilakukan. 

"Data itu terus kita update karena kita gak mau gegabah, anak 6-11 tahun sekitar 90 ribuan. Kaitannya dengan KK (kepala keluarga) update supaya terverifikasi, 15 ribu orang satu sudah disetujui tetapi pendataan masih terus berlangsung," kata Suwarjana. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya