KNKT: 80 Persen Kecelakaan di Tol Akibat Mengantuk dan Letih

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat sebagian besar penyebab kecelakaan di jalur tol diakibatkan pengemudi lelah atau mengantuk.

Terkuak! Penyebab Kematian Pria Ditemukan Tewas di Depan TPU Menteng Pulo

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan mengantuk saat berkendara adalah faktor yang sangat signifikan penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol

“Mengantuk saat berkendara itu merupakan faktor yang cukup signifikan penyebab kecelakaan di jalan tol,” ujar Soerjanto saat memberikan sambutan dalam acara ‘keselamatan jalan tol’ di rumah serba guna Hotel RedTop Jakarra Pusat, Selasa 30 November 2021.

Kemenhub Duga Overheating Mesin Truk Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Pandaan-Malang

Soerjanto menyatakan kepada masyarakat untuk menekan tingginya angka kecelakaan di jalan tol dengan cara menggunakan angkutan umum untuk bepergian jarak jauh.

“Kami nanti akan berencana bagaimana meyakinkan masyarakat untuk mau naik MRT atau angkutan umum dalam bepergian jarak jauh,” ujarnya.

Klaim BPJS Ditolak? Mungkin Kecelakaan Anda Termasuk Dalam Daftar Ini

Sementara berdasarkan data dari beberapa perusahaan penyedia jalan tol, Soerjanto merinci, sebagian besar kejadian kecelakaan di jalan tol itu terjadi pada pukul 00:00WIB dini hari hingga pukul 06:00WIB pagi, dan pukul 10:00 WIB, hingga pukul 13:00 WIB.

Dalam hal ini Soerjanto mengatakan kedua rentang waktu tersebut adalah saat dimana orang yang mengemudi merasa mengantuk hingga tidak dapat berkonsentrasi saat berkendara, yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

“Kecelakaan yang akhir-akhir ibu yang kita lihat, Vanessa Angel terjadi sekitar jam 12:00 WIB, memang dari data statistik, jam 10:00 sampai jam 13:00 itu jam ngantuk ngatuk-nya orang di Jalan tol.” ujarnya.

Kecelakaan akibat mengantuk, kata Soerjanto, tidak hanya berakibat pada kendaraan roda empat, namun juga bisa terjadi pada kendaraan roda dua yaitu sepeda motor.

Sementara untuk hal paling minimal untuk menghindari kecelakaan di Jalan tol akibat mengantuk, Soerjanto menyarankan untuk para pengemudi yang sudah merasa mengantuk saat berkendara haruslah segera beristirahat. 

“Kepada masyarakat pada jam jam tersebut, kita lebih mawas diri, kalau capek ya istirahat, jadi musuhnya ngantuk ya tidur.” ujarnya.

Di sisi lain Soerjanto juga menyarankan untuk dibentuknya rest area, yang benar-benar nyaman untuk dipakai para pengendara sebagai tempat istirahat. Dengan adanya tempat peristirahatan tersebut terbukti bisa mengurangi angka kecelakaan di jalan tol.

“Untuk masalah kecelakaan di jalan tol, ngantuk dan letih itu yang paling dominan, jadi kita lebih fokus bagaimana kita memerangi masalah letih ini,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya