Sumbar 2 Kali Diguncang Gempa, BMKG Minta Masyarakat Tenang

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Gempa bumi mengguncang Sumatra Barat hingga dua kali. Peristiwa itu terjadi pada Senin 29 November 2021 malam tadi. Getaran lindu ini dirasa cukup kuat. Sempat membuat heboh warga walaupun hanya beberapa saat.

BMKG Prakirakan Sejumlah Daerah Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir

Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Gempa pertama terjadi pada pukul 22.24 WIB dengan magnitudo 4.6.

Gempa bumi ini berlokasi di 2.32 lintang selatan dan 99.70 bujur timur atau 14 kilometer baratdaya Pulau Sipora, Kepulauan Kabupaten Mentawai, Sumatra Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

BMKG Prakirakan Mayoritas Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini, Intip Daerahnya

Selang satu menit tepatnya pada pukul 22.25 WIB, lindu dengan magnitudo yang sama kembali menggetarkan Ranah Minang. Gempa kedua ini, terekam berada di lokasi 1.25 lintang selatan dan 99.79 bujur timur atau 72 kilometer baratdaya Padang dengan kedalaman 16 kilometer.

“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini (Gempa kedua), merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Mentawai Fault System,” kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Irwan Slamet, Selasa 30 November 2021.

BMKG Prediksi Hujan di Banyak Wilayah pada Hari Pilkada Serentak

Tidak Berpotensi Tsunami

Lebih lanjut Irwan Slamet, berdasarkan informasi yang dihimpun, getaran gempa bumi ini dirasa oleh sebagian masyarakat di beberapa wilayah seperti kota Padang, Kota Pariaman, dan Kota Padang Panjang.

Meski dirasa cukup kuat, menurut Irwan Slamet hingga kini belum ada laporan terkait adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 23.01 WIB, hasil monitoring menunjukkan belum adanya aktivitas gempa bumi susulan. Kita imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutup Irwan Slamet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya