Sudah Sembuh, Harimau Lanustika Siap 'Pulang Kampung'

Seekor Harimau Sumatera tengah dicek kesehatannya
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Yayasan ARSARI Djojohadikusumo siap melepas kembali seekor Harimau Sumatera betina, ke habitat aslinya. Hal ini usai Harimau bernama Lanustika menjalani tahapan rehabilitasi dan mengikuti sejumlah rangkaian penanganan medis selama dua bulan 10 hari,

Bebas dari Rehabilitasi Akibat Narkoba, Epy Kusnandar: Padahal Saya Pengennya di Penjara

Manager Operasional PR-HSD Yayasan ARSARI Djojohadikusumo drh. Patrick Flaggellata menyebutkan, saat ini kesehatan Lanustika dalam kondisi baik. Luka parah yang terdapat pada kaki bagian depan kanan akibat terkena sling jerat pemburu sudah pulih 100 persen.

“Lanustika dalam kondisi sehat. Bekas luka akibat jerat, sudah sembuh bahkan sudah ditumbuhi rambut. Pun dengan tingkat agresifitasnya juga baik. Lanustika, sudah siap dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya,” kata drh. Patrick Flaggellata, Senin 29 November 2021.

Prabowo Minta Pejabat Jaga Nama Baik: Harimau Mati Meninggalkan Belang

Terkait release atau lepasliar Lanustika, lebih lanjut Patrick menyebutkan secara prosedur PR-HSD ARSARI sudah berkirim surat ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan BBKSDA Riau.

Dalam surat tersebut kata Patrick, juga menjabarkan kondisi terkini Lanustika. Termasuk juga alasan kenapa kemudian Lanustika direkomendasi untuk segera dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. 

Progres 79% Renovasi Stadion Maguwoharjo Ditargetkan Rampung Desember 2024

“Kami sudah bersurat ke BKSDA Sumbar dan BBKSDA Riau. Tinggal menunggu waktu. Yang jelas, Lanustika siap kembali ke habitatnya,” ujarnya.

Seekor Harimau Sumatera tengah dicek kesehatannya

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Ia menegaskan, selain mempertimbangkan faktor kesehatan, untuk melepasliarkan kembali seekor Harimau Sumatera, juga harus memperhatikan kawasan yang akan dijadikan rumah baru bagi satwa ini.

Ia bilang, mulai dari jumlah populasi, tingkat keamanan dari aktivitas perburuan liar hingga ketersediaan pakan di kawasan yang dipilih, juga harus diperhitungkan. Sehingga ketika dilepasliarkan, satwa ini akan aman dan mampu beradaptasi dan bertahan

Sebelumnya, PR-HSD yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo di Sumatera Barat, merawat seekor Harimau Sumatra yang berhasil diselamatkan dan di evakuasi dari Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Si Raja Rimba penguasa hutan belantara itu, masuk ke dalam box trap atau kandang jebak pada Rabu, 8 September 2021 sekira pukul 18.30 WIB. 

Harimau Sumatera yang belakangan diketahui berjenis kelamin betina itu, terpaksa ditangkap petugas gabungan dari Balai Besar KSDA Riau, Polsek Siak, Polsek Sungai Apit dan PT. Triomas serta tim Yayasan ARSARI Djojohadikusumo lantaran muncul ke pemukiman warga, memangsa ternak bahkan menyerang seorang pekerja PT Uniseraya.

PR-HSD ARSARI, sejak menerima laporan awal konflik pada 30 Agustus 2021, bergerak ke lokasi kejadian untuk bergabung dengan tim yang sudah mengambil langkah penanganan konflik. Harus dilakukannya upaya penangkapan dan evakuasi terhadap satwa ini, lantaran menyerang warga pada 10 Juli 2021. 

Puncaknya, pada hari Minggu 29 Agustus 2021 malam yang mengakibatkan tewasnya seorang pekerja PT. Uniseraya berinisial MA (16 tahun).  

Masuk ke dalam box trap yang dipasang, Lanustika kemudian dibius untuk proses pindah ke kandang translokasi milik Yayasan ARSARI. Dikarenakan terdapat luka jerat pada bagian kaki kanan depan, maka BBKSDA Riau saat itu memutuskan Lanustika ditranslokasi ke PR-HSD ARSARI untuk kemudian direhabilitasi.

Selama dua bulan 10 hari Lanustika berada di site PR-HSD, selain direhabilitasi, luka parah yang terdapat pada kaki Bagian kanan depan, juga diobati dengan serius.

Senin 13 September 2021, proses medical check up perdana terhadap Lanustika pun dilakukan. Adanya luka yang cukup parah pada bagian kaki depan kanan, membuat proses medical check up berlangsung cukup alot. Hasil observasi saat itu, terindikasi ada investasi myiasis atau larva pada luka di kaki Lanustika.

Meski kondisi fisik Lanustika baik dan ideal, namun luka yang terdapat di bagian kaki Lanustika itu cukup parah. Jika tidak segera diobati, maka akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatannya. Selain ada pembedahan kecil, Tim Dokter hewan PR-HSD juga memberikan obat-obatan seperti cairan antibiotik hingga anti parasit.

Seiring waktu, luka pada kaki Lanustika tersebut berangsur. Insting liar Lanustika tetap terjaga dan kini siap dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya. 

Baca juga: Harimau Sumatera Mati di Tempat Penampungan Satwa BKSDA Jambi

Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Rajiv

DPR Tantang Menteri Kehutanan Cabut IPPKH Tambang Nakal

Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menyoroti rusaknya hutan di Indonesia serta lambatnya proses reforestrasi atau penghutanan kembali oleh perusahaan tambang pengguna izin p

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024