Cuaca Buruk Buat Kapal Susah Bersandar di Pelabuhan Merak

Pelabuhan Penyeberangan Merak
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Cuaca buruk menerjang Selat Sunda yang mengakibatkan susah sandar dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten hingga Minggu dini hari, 28 November 2021 sekitar pukul 02.30 WIB.

Kepala BMKG Peringatkan Masyarakat di Wilayah Perairan Waspada Cuaca Buruk saat Nataru

KMP Jatra 3 yang berusaha sandar di Dermaga 6 Eksekutif Pelabuhan Merak sekitar pukul 18.00 WIB terombang-ambing, dan tidak bisa melanjutkan proses bongkar muat kendaraan maupun penumpangnya. Bahkan usai bongkar muat, kapal itu terseret arus dan keluar lintasan, beruntung tidak menyebabkan tabrakan.

"Jatra 3 dia bongkar beberapa kendaraan di Dermaga 6, kemudian dia tidak bisa bertahan, dia bergeser, bongkar lanjutan di Dermaga 1. Selesai bongkar dia sempat keluar lintasan, karena cuaca tidak bersahabat," kata GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Hasan Lessy, Minggu 28 November 2021.

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Truk di dalam kapal terbalik akibat cuaca buruk.

Photo :
  • KSKP Merak

Selama cuaca buruk yang beberapa kali menimpa Selat Sunda dan sulit bersandar di dermaga, kapal kerap meminta ke petugas menara kontrol untuk pindah dermaga yang lebih aman untuk melakukan bongkar muat.

Pelni dan ASDP Bakal Dilebur ke Pelindo, Erick Thohir Pede Tekan Biaya Logistik

"Kalau mau sandar di sesuai jadwal, kapal tidak bisa sandar, dia minta sandar ke dermaga lain," terangnya.

Selama cuaca buruk, ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak belum menutup pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera itu. Hasan Lessy mengaku semua penyebrangan dan pelayaran masih bisa di layani dengan kondisi cuaca ekstrim.

"Gelombang kencang. Enggak tutup, tetap terlayani, dermaga lain juga tetap jalan," jelasnya.

Cuaca buruk di Pelabuhan Merak pada Selasa 23 November 2021 juga menyebabkan dua kapal yang sedang angker atau lepas jangkar bertabrakan, sekitar pukul 17.30 wib. Saat itu, angin berhembus dengan kecepatan 46 knot.

Kala itu, KMP Nusa Jaya terbawa arus dan angin yang kencang, kemudian menabrak sisi kiri KMP Farina hingga membuat lubang sekitar 1 meter dan merusak cerobong kapal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya