Banjir di Tebing Tinggi Meluas, 3.686 KK Rumahnya Terendam Air

Banjir melanda Kota Tebing Tinggi
Sumber :
  • Istimewa/Putra Nasution

VIVA – Banjir di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara meluas. Akibatnya, 3.686 Kepala Keluarga (KK) rumah terendam air sejak Minggu kemarin, 21 November 2021. Namun, kondisi air sudah mulai surut.

Prof Ikrar: Tanpa Keberanian Rakyat Takkan Ada Perubahan, Lawan Pengerahan Aparat di Pilkada Sumut

Banjir ini dipicu intensitas hujan tinggi sejak Minggu kemarin. Ditambah lagi, meluapnya air sungai Padang dan jebolnya tanggul sungai Bahilang lantaran tidak mampu menahan debit air.

Akibat dari dua sungai itu, 13 kelurahan dari 5 kecamatan di Kota Tebing Tinggi terendam air hingga 100 cm. Kini, warga dengan kondisi air surut mulai membersihkan rumah dari lumpur di bawah banjir tersebut.

Ridwan Kamil soal Bendungan Sukamahi dan Ciawi: Saya Tolong Jakarta untuk Kurangi Banjir

“Ini kami membersihkan rumah akibat banjir. Memang yang parah di bagian Persiakan. Daerah kami memang pernah banjir, tapi nggak separah ini. Kalau biasa sebetis orang, tapi ini mencapai sepinggang orang dewasa,” kata seorang warga Kota Tebing Tinggi, Bandar Sono, Senin 22 November 2021. 

Terpisah, Kepala BPBD Kota Tebing Tinggi, Wahid Sitorus menjelaskan banjir terparah melanda Kecamatan Padang Hulu dan Tebing Tinggi Kota. Bahkan, tanggul lama yang sebelumnya diperbaiki, kembali jebol.

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

“Ada 3.686 Kepala Keluarga dan 13 Kelurahan yang terendam. Ada tanggul lama yang jebol dan ini kita antisipasi di daerah Kampung Kurnia Lingkungan V Kelurahan Mandailing, Kecamatan Tebing Tinggi Kota sepinggang orang dewasa,” jelas Wahid.

Wahid mengungkapkan banjir juga merendam jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dengan debit air mencapai 80 hingga 100 cm. Kejadian ini sempat membuat Lalulintas macet, karena pengendara harus berhati-hati melalui jalan tersebut.

“Kemarin jalan menuju Pematangsiantar di pusat kota Tebing lumpuh, namun saat ini bisa dilalui. Sekarang masyarakat pada umumnya sedang pembersihan,” sebut Wahid.

Seiring surutnya air, kini sejumlah warga telah membersihkan rumahnya masing-masing. Meski begitu, masih ada sejumlah warga yang bertahan di tenda pengungsian karena air yang menggenangi area pemukiman warga terutama di pinggiran sungai belum kunjung surut.

Wahid mengatakan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, BPBD Kota Tebing Tinggi dibantu TNI/Polri sudah membangun posko pengungsian dan dapur umum.

“Masyarakat masih ada yang mengungsi, seperti di Kelurahan Mandailing, Badak Bejuang, Tualang, Persiakan di Kecamatan Padang Hulu. Di situ masih ada posko pengungsian dan dapur umum. Sebagian mereka tinggal di rumah kerabat dan tetangga,” kata Wahid.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya