Jokowi Sebut Ada yang Tak Setuju PPKM Level 3 Akhir Tahun
- VIVA/ Anwar Sadat.
VIVA – Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas atau ratas untuk mengevaluasi kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berlevel di Istana Negara, Senin sore, 22 November 2021. Dalam rapat tersebut, Jokowi mengatakan, menjelang libur natal dan tahun baru, perlu diwaspadai meningkatnya kasus COVId-19.
Jokowi meminta seluruh kementerian/lembaga menyamakan frekuensi dalam menghadapi bulan Desember 2021 ini. Kementerian/Lembaga, diminta tidak terjebak pada ego sektoral, dan harus mengutamakan kerja sama, mengutamakan koordinasi demi keseragaman frekuensi.
"Perlu saya ingatkan bahwa kegiatan kick off untuk Sherpa meeting di KTT G20 nanti akan dilakukan di Jakarta dan kick off untuk finance track di Bali di awal Desember, sehingga dunia akan melihat kita, oleh sebab itu kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi betul-betul diuji dan utamanya dalam menjalankan prokes. Oleh sebab itu saya minta secara detail didampingi dari satgas kedatangan delegasi di bandara di hotel dan di lingkungan hotel atau resort sampai ke venue," kata Jokowi, Senin sore.
Jokowi juga meminta rencana penerapan PPKM level 3 di seluruh indonesia pada saat Natal dan tahun baru ini agar dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Kementerian terkait diharap mampu memberi penjelasan mengenai kenaikan kasus yang ada di eropa.
"Ini penting sekali sebagai sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali, tapi kita harus ingat bahwa apapun, utamanya pariwisata di Bali memang terdampak paling dalam," ujar Jokowi
Menurut Jokowi, perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata Tanah Air. Jangan sampai kasus COVID-19 kembali melonjak, oleh sebab itu Jokowi meminta intervensi di lapangan benar-benar terus dilakukan satgas penanganan COVID-19 terhadap agenda atau kegiatan yang ada.
"Agar juga disampaikan kepada gubernur, bupati, wali kota untuk menyeimbangkan betul-betul gas dan rem sehingga kita bisa mempertahankan momentum untuk tumbuh positif," kata Jokowi
Menurut Jokowi, di kuartal II ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen, di kuartal III tumbuh 3,51 persen. "Dan kita harapkan di kuartal IV ini lebih baik dari kuartal yang ketiga. Kemudian kelima, saya minta Menkes untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan RS, apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir desember dan awal januari 2022 terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang brpotensi kasusnya meningkat," ujar Jokowi
Terakhir, kata Jokowi, target vaksinasi 70 persen di akhir tahun 2021, diharapkan dapat tercapai. Untuk itu, Jokowi meminta petugas jemput bola dan juga datangi masyarakat.
"Saya minta backup dari TNI-Polri utamanya untuk yang lansia betul-betul dilakukan dan saya melihat door to door yang dilakukan oleh BIN juga baik, karena yang diambil yang divaksin apa. yang lansia dan kita harapkan terutama untuk pemda yang masih rendah vaksinasinya kita agar diberikan bantuan secara khusus," ujar Jokowi