3 Ulama Ditangkap Densus 88, FUIB Sulsel Menuntut Hal-hal Ini
- VIVA/Irfan
VIVA – Para aktivis Islam yang tergabung di Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pertemuan dengan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Muzayyin Arif usai salat Jumat, 19 November 2021.
Kedatangan mereka dalam rangka menyampaikan aspirasi termasuk soal penangkapan 3 ulama yang dilakukan tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Mabes Polri.
Sebelumnya pada Selasa, 16 November 2021, 3 orang ulama diciduk Densus, masing-masing Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Ahmad Farid Okbah, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Ahmad Zain An-Najah dan Ustaz Anung Al Hamat.
Dalam audiensi dengan pimpinan Dewan Sulawesi Selatan itu, Sekretaris FUIB Sulawesi Selatan Andi Hidayatullah Lukman membacakan maklumat atau pernyataan sikap yang berisi delapan poin.
Yang pertama, menyerukan kepada seluruh komponen umat dan bangsa khususnya umat Islam Indonesia agar semakin mendekatkan diri dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan mengundang keberkahan dan kekuatan menghadapi segala keadaan dan kondisi dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kedua, menyerukan kepada seluruh anak bangsa agar menjaga persatuan dan keutuhan umat dan bangsa serta tidak terprovokasi oleh narasi destruktif yang dikembangkan oleh kaum anti agama pemecah belah negeri.
“Umat Islam Indonesia telah menegaskan kesetiaan kepada bangsa dan Republik Indonesia ini sebagaimana telah dicontohkan oleh para pendahulu dan pendiri republik ini. Dari para ulama dan tokoh-tokoh bangsa, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, Proklamasi, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mosi integral M. Natsir yang melahirkan kembali NKRI, umat dengan kekuatan iman menghadapi pemberontakan Komunis dan hingga hari ini tetap setia membela negeri ini dari setiap rongrongan dan ancaman dari anasir-anasir jahat anti-Tuhan yang hendak memecah-belah umat beragama bangsa Indonesia yang berkah ini,” disampaikan Hidayatullah.
Kemudian dia melanjutkan, pihaknya menyerukan kepada seluruh komponen umat dan bangsa agar mengedepankan akhlakul karimah dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Dia menegaskan komitmen umat Islam sebagai umat yang rahmatan lil’alamin dan menentang seluruh tindakan teror oleh siapa pun dan di mana pun.
FUIB juga menyerukan kepada pemerintah dan aparat keamanan agar tidak mengaitkan tindakan terorisme dengan agama terutama Islam. Demikian pula kata dia, tokoh-tokohnya yang jauh dari pemikiran apalagi perilaku teror. Pihaknya juga menuntut agar dalam penanganan masalah terorisme, tidak melakukan tindakan yang tidak manusiawi serta melanggar kehormatan serta hak asasi setiap warga negara. Apalagi kata dia, terhadap para ulama dan tokoh umat yang sejatinya adalah panutan dan teladan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini.
Selanjutnya, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas penangkapan beberapa tokoh dan ulama umat yang selama ini telah memberikan kontribusi positif dengan dakwah bil hikmah dan pemahaman Islam yang wasathiyah.
“Menuntut agar mereka diperlakukan dengan penuh rasa kemanusiaan dan keadilan. Dalam pada itu, umat Islam Sulawesi Selatan menuntut pemerintah dan aparat keamanan untuk justru lebih proporsional menertibkan dan mengamankan negeri ini dari rongrongan para pemberontak teroris KKB OPM di Papua yang telah dengan nyata membawa korban yang tidak sedikit, baik warga dan rakyat Papua, serta pihak keamanan itu sendiri dari kalangan Polri dan TNI,” kata Hidayatullah.
FUIB Sulsel juga meminta pemerintah untuk lebih serius mengenai permasalahan korupsi di negeri ini yang telah menyeret banyak pejabat dan pemangku kebijakan.
Terakhir, FUIB menyerukan kepada pemerintah dan seluruh komponen umat dan bangsa untuk terus bahu-membahu dengan tulus ikhlas saling membantu menghadapi pandemi global yang belum selesai.
“Maklumat dan pernyataan ini kami buat dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari negara Republik Indonesia yang kita cintai Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkati dan melindungi kita semua,” kata Hidayatullah.
Dalam pertemuan itu hadir Ketua FUIB Sulsel, Ustadz Muchtar Daeng Lau; Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Islam (LPPI) Indonesia Timur, KH. M. Abd Shamad, Lc; da’i kondang yang juga termasuk petinggi di FUIB Sulsel, Ustaz Muhammad Ikhwan Jalil dan Ustaz Fadlan Akbar; Ketua Satgas Brigade Masjid BKPRMI Sulsel, Ustaz Abdul Samad; Direktur LBH Muslim Makassar, Abdullah Mahir, serta Ketua Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan), dr Abdul Azis, dan sejumlah aktivis Islam lainnya, seperti Ustaz Daeng Tarru dan Ustadz Sardin dari Garda Pembela Ummat dan Bangsa (Garuda).