Jalur Wisata Bromo Amblas, Cek Faktanya

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur.
Sumber :
  • ANTARA/Vcki Febrianto

VIVA – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memastikan bahwa video amblesnya jalur wisata Bromo yang beredar secara luas di media sosial adalah informasi yang tidak benar atau hoaks.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

"Kami sudah mengecek dan memastikan bahwa kabar amblesnya jalan di jalur wisata Gunung Bromo melalui Kabupaten Probolinggo tersebut hoaks atau disinformasi yang artinya penyampaian informasi yang salah (dengan sengaja) untuk membingungkan orang lain," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informartika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Probolinggo, Jumat.

Sebuah video yang memperlihatkan jalan ambles beredar dan tersebar secara luas di media sosial dengan penjelasan bahwa peristiwa tersebut terjadi di jalur wisata Gunung Bromo dan dalam video tersebut memperlihatkan jalan tinggal separuh karena longsor.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

"Faktanya, peristiwa jalan ambles akibat longsor itu bukan terjadi di jalur wisata Gunung Bromo dan dipastikan kejadiannya terjadi di luar Kabupaten Probolinggo," tuturnya.

Wisatawan melihat gunung Bromo dari radius aman yakni di kawasan lautan pasir di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu, 17 April 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

Ia menjelaskan jalur wisata Gunung Bromo melalui pintu masuk Kabupaten Probolinggo hingga Jumat pagi masih aman dan tidak ada jalan ambles, sehingga aman dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Memang ada sedikit longsor tapi longsoran kecil dan sudah dibersihkan oleh petugas, sehingga akses jalan menuju wisata Bromo bisa dilalui kembali, sehingga aman dan tidak ada jalan ambles," katanya.

Yulius mengimbau semua pihak untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan tidak menyebarkan informasi hoaks yang membuat masyarakat resah dan panik dengan beredarnya video tersebut.

"Saya imbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang sumbernya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan hal itu meresahkan masyarakat di sekitar Gunung Bromo," ujarnya. (Ant/ANTARA)

Baca juga: Kembali Dibuka, Jumlah Wisatawan Gunung Bromo Masih Minim

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya