Pelabuhan Patimban Diharapkan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Istimewa
VIVA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis 18 November 2021.
Luhut hadir dalam rangka melihat kesiapan pelabuhan jelang nanti peralihan operator. Dari sebelumnya dikelola Pelindo kini diserahterimakan ke PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.
Dalam tinjauannya, Luhut memimpin rapat koordinasi. Beberapa perencanaan dibicarakan termasuk upaya penyelesaian target-target yang telah ditetapkan dalam mendukung optimalnya pengoperasian Pelabuhan Patimban.
“Kehadiran pelabuhan ini akan menciptakan sekitar 4,3 juta peluang pekerjaan pada 2030, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kita juga berharap, kepadatan di Jakarta akan berkurang karena ada kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban. Sehingga tidak perlu ke Priok, tetapi bisa langsung ke Pelabuhan Patimban,” kata Luhut dalam keterangannya, Kamis 18 November 2021.
Luhut dalam tinjauannya sekaligus memantau kesiapan kegiatan ekspor, penyelesaian jalan tol yang ditargetkan selesai 2023, dan dukungan pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi pelabuhan.
Pelabuhan Patimban sendiri akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat kawasan bernama Rebana yang meliputi Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati.
Kawasan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, kehadiran Pelabuhan Patimban juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan. Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, peralihan operator pada pelabuhan yang dikerjasamakan dengan Jepang ini akan dilakukan pada 16 Desember 2021 mendatang.
“Setelah serah terima dilakukan, diharapkan pada tanggal 17 Desember 2021 sudah dimulai kegiatan ekspor di pelabuhan ini,” kata Budi.
Sejak bulan Januari hingga November 2021, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan, yang diangkut oleh sembilan kapal dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.
Adapun keberadaan Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta hingga menjamin keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.