PB HMI Dukung Polri Terkait Penangkapan Anggota MUI

HMI Demo di Pengadilan Tipikor. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA - Pj Ketua Umum PB HMI, Romadhon JASN, menanggapi keberhasilan Polri menangkap anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ahmad Zain An Najah, atas dugaan tindak pidana terorisme.

DPR Minta Pimpinan Polri Tak Lindungi Pelanggar Pada Kasus AKBP Bintoro

Polri Punya Bukti

Menurut Romadhon, Polri memiliki bukti yang cukup sehingga yang bersangkutan ditangkap berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Karena itu, penangkapan itu tidak ada kaitannya dengan tudingan kriminalisasi terhadap ulama.

Soal Pidana Polisi Peras Penonton DWP, Begini Kata Kadiv Propam Polri

"Tentu kami apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Polri karena penangkapan Ahmad Zain An-Najah menjadi bukti bahwa terorisme menyusup di mana-mana, dan ini bukti-buktinya sangat kuat keterlibatan Ahmad Zain, maka ini penangkapan jangan dianggap kriminalisasi ulama," kata Romadhon kepada wartawan, Kamis, 18 November 2021.

Penggerebekan terduga teroris/Ilustrasi.

Photo :
  • VIVA/Dani
Antusias Tinggi, Pendaftar PPDB SMA Kemala Taruna Bhayangkara Capai 11.022 Orang

Aktor Penting

Romadhon juga memuji keberanian polisi mengungkap serta menangkap aktor-aktor penting yang terlibat dalam dugaan terorisme yang bersarang di kelompok teror JI.

"Ini luar biasa, kerja Polri mengungkap aktor penting yang selama ini berperan penting dalam jaringan terorisme," katanya.

Baca juga: 3 Ustaz Ditangkap Densus, Anwar Abbas: Harus Diuji di Pengadilan

Radikalisme di MUI

Dia menuturkan dengan tertangkapnya anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia menandakan bahwa benih-benih radikalisme telah tumbuh dan menyusup di tubuh MUI. Untuk itu, terorisme di tubuh MUI harus diberantas karena jelas merusak citra MUI sebagai organisasi keagamaan dan tempat berkumpulnya para ulama serta cendekiawan.

"Tak ada tempat bagi teroris apalagi di lembaga keagamaan seperti MUI tentu harus diberantas, sebab citra MUI bisa rusak dengan tertangkapnya Ahmad Zain An-Najah, ini bahaya kalau benih-benih radikal justru berkembang di MUI," kata Romadhon.

Ilustrasi penangkapan teroris.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

PB HMI Dukung Pemerintah

Untuk itu, lanjut Romadhon, PB HMI selalu mendukung upaya pemerintah dalam hal ini Polri menangkap sejumlah terduga terorisme karena sangat berbahaya dan mengancam keamanan negara.

"Jadi yang dilakukan Polri kita semua harus mendukung sebab kelompok teroris ini sangat bahaya bagi keamanan negara," ujar Romadhon.

Lebih lanjut, Romadhon juga mendukung tindakan preventif dan represif negara dalam melawan terorisme mengingat aksi pelaku terorisme membahayakan dan mengancam integrasi serta keutuhan negara.

"Terorisme jelas mengancam negara, maka negara harus ambil tindakan preventif dan represif untuk mencegah dan melawan terorisme ini," ujar Romadhon.

Kerjasama Semua Pihak

Karena itu, kata Romadhon, dalam melawan terorisme butuh kerjasama dengan semua pihak termasuk sinergi dengan organisasi kepemudaan Islam seperti HMI, PMII, IMM, PII, KAMMI dan GPII maupun kelompok kepemudaan lain yang sebetulnya memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. Salah satunya mengajak untuk menguatkan rasa cinta tanah air.

"Terorisme musuh kita semua, karena itu dalam melawan ini tentu butuh pelibatan semua pihak termasuk organisasi kepemudaan maupun yang lain, kita punya peran disini memperkuat rasa cinta terhadap tanah air Indonesia sebagai negara yang majemuk toleran, harmonis, dan rukun," tutur Romadhon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya