Siaga Bencana, Gibran: Memang Harus Agak Lebay Seperti ini

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Cek Kesiapsiagaan Bencana
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

VIVA – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menggelar apel kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam pada musim hujan saat ini. Putra sulung Presiden Jokowi itu telah memetakkan, bahwa hampir semua kecamatan di Solo termasuk rawan bencana. Mulai dari banjir hingga tanah longsor.

Nihayatul Wafiroh Minta Kader Perempuan Bangsa Proaktif Mitigasi Bencana

Apel kesiapsiagaan bencana itu digelar di halaman Balai Kota Solo pada Rabu, 17 November 2021. Apel itu juga diikuti oleh petugas dari Basarnas Surakarta, BPBD Solo, SAR Brimob, Satpol PP Solo, PMI Solo dan lainnya.

Gibran Rakabuming Raka memimpin langsung upacara tersebut. Dia terlihat mengenakan pakaian lapangan ala Tim SAR berwarna orange dan dipadu dengan celana panjang hitam taktikal, dan sepatu PDL.

BRI Insurance Cairkan Klaim Asuransi Bencana Alam Erupsi Gunung Ruang Senilai Miliaran Rupiah

Sejumlah alat-alat untuk penanganan bencana seperti perahu karet, mobil ambulan, mobil rescue, mobil tangki air bersih dan lainnya juga ikut ditampilkan dalam apel kesiapsiagaan bencana itu. Bahkan untuk mengetahui kondisi peralatan tersebut, Gibran juga melihat dari dekat dan mengecek peralatan tersebut.

Antisipasi Ekstra

Banjir Rob di Jakarta Utara: 12.000 Jiwa Terdampak, Tujuh Titik Masih Tergenang

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Cek Kesiapsiagaan Bencana

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Gibran mengungkapkan, memasuki musim penghujan seperti saat ini maka diperlukan tindakan antisipasi ekstra. Pasalnya bencana bisa terjadi secara tidak terduga. Apalagi potensi bencana yang sering terjadi di Kota Solo, di antaranya banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

“Untuk itu apel kesiapsiagaan ini digelar untuk melihat sejauh mana kesiapan pihak-pihak yang bersinggungan dengan upaya mitigasi bencana, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sarana prasarana pendukungnya,” kata Gibran di halaman Balai Kota Solo.

Dia menyebutkan, berdasarkan data kejadian bencana menunjukkan bahwa titik yang termasuk rawan bencana tersebar di 15 kelurahan. Kelurahan tersebut hampir terdapat di semua kecamatan yang ada di Kota Solo. Bencana yang terjadi itu meliputi pohon tumbang hingga banjir.

“Ada 800 pohon tumbang nihil korban jiwa. Tapi ada kerugian materi karena menimpa 4 unit mobil. Lalu, ada juga luapan air Kali Jenes yang masuk ke rumah warga dengan ketinggian 20 – 30 cm yang terjadi di lima kelurahan meliputi Semanggi, Mojo, Joyosuran , Kedunglumbu dan Sangkrah,” jelasnya.

Sedangkan untuk genangan air, dikatakan dia, terdapat di sejumlah titik antara lain di Jalan Urip Sumoharjo, Viaduk Giliingan, depan Unisri Kadipiro, Jalan Sumpah Pemuda, depan Gedung Warastratama, Pasar Nusukan dan lainnnya. 

“Genangan air sering terjadi ketika hujan turun di titik-titik tersebut,” ujarnya.

Sementara itu untuk bencana tanah longsor terjadi di kawasan Sabranglor, Kedungtungkul RT 1 RW 9 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Penyebab tanah longsor itu, karena adanya kikisan hujan air di daerah tersebut.

“Kikisan air hujan itu mengakibatkan rumah roboh dan struktur bangunan miring menimpa 3 unit rumah. Di samping itu ada kerusakan berat pada struktur bangunan rumah warga di Semanggi,” ucapnya.

Ketika disinggung mengenai apel kesiapsiagaan bencana yang menampilkan sejumlah peralatan yang cukup banyak itu, ia mengungkapkan tidak masalah karena kesiapsiagaan bencana memang harus seperti itu. Ia pun menekankan yang paling penting adalah semua pihak harus saling berkoordinasi.

“Yang namanya pwersiapan untuk kesiapsiagaan bencana memang harus agak lebay seperti ini. Ini tadi alat-alatnya sudah lengkap semua dan nanti seberapa cepat merespon bencana, seberapa cepat koordinasi dengan stakeholder. Ya kuncinya ya dua itu,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya