Selain Commitment Fee, KPK Juga Telisik Perencanaan Formula E

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus merampungkan penyelidikan penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta. Lembaga Antikorupsi kini mendalami perencanaan balapan mobil listrik tersebut.

KPK Setorkan Rp 637 Miliar ke Kas Negara: Sudah Melebihi Target

"Kami melakukan penyelidikan itu untuk lebih mendalami sejauh mana sih penyelenggaraan atau rencana penyelenggara Formula E itu," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada awak media, Kamis, 18 November 2021.

Alex belum bisa memberikan informasi lebih jauh terkait pendalaman kasus ini. Pasalnya, kasus itu masih di tahap penyelidikan.

Maruarar Sirait Bikin Sayembara Rp8 Miliar jika Temukan Harun Masiku, Begini Respons KPK

Namun, sejumlah pihak bakal dipanggil untuk mendalami kasus tersebut. Masyarakat diminta bersabar. KPK memastikan akan mengusut kasus itu sampai tuntas.

"Ya kalau dalam penyelidikan nanti ditemukan ada penyimpangan, penyimpangannya seperti apa? Seperti itu," imbuhnya.

KPK Ungkap Barang yang Dikembalikan Menag Nasaruddin Umar ke KPK Diduga Gratifikasi

Sebelumnya, dalam kasus Formula E KPK juga tengah mendalami alasan pembayaran commitment fee yang bisa lebih mahal daripada negara lain dengan memeriksa beberapa pihak. 

Jaguar Racing di Formula E

Photo :
  • Youtube

"Para pihak yang kita duga mengetahui terkait dengan mungkin rencana penyelenggaraan itu, terus bagaimana pembiayaannya, kemudian bagaimana menyetorkan uang itu nah itu lah yang akan kita undang untuk menjelaskan," kata Alexander di kantornya, Rabu, 17 November 2021. 

Pendalaman pembayaran yang lebih mahal ini penting. Pasalnya, DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap tersebut. Sementara negara lain hanya mengeluarkan Rp1,7 miliar sampai Rp17 Miliar.

Alex mengungkapkan saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini. Lembaga Antikorupsi masih mencari duduk perkara tindakan korupsi dari ajang balap mobil listrik di Jakarta tersebut secara menyeluruh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya