KKB Papua Berulah Lagi, Karyawan PT Delarosa di Nduga Ditembak
- VIVA/Aman Hasibuan
VIVA – Seorang karyawan PT. Delarosa Kabupaten Nduga bernama Andi Rerung (56) ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, insiden penembakan terhadap karyawan PT. Delarosa itu diketahui pada pukul 05.00 WIT, setelah salah seorang saksi berinisial J bangun pagi untuk mempersiapkan masakan.
Saksi lalu melihat kearah tangki minyak solar pabrik produksi pengaspalan yang berjarak 200 M dari Basecamp dalam keadaan terbakar.
Melihat kejadian tersebut, kata Kamal, saksi kemudian memberitahukan kepada karyawan selanjutnya korban bernama Andir Rerung dan Saksi berinisial JS berlari keluar dengan membawa ember hendak menuju lokasi kebakaran, namun saat berlari sekitar 65 Meter dari basecamp terdengar bunyi letusan senjata api lebih dari satu kali dari arah timbunan batu kerikil dan mengenai kaki kanan korban.
“Setelah beberapa menit, saksi berinisial JS dan karyawan lainnya mengevakuasi korban kearah Basecamp, sambil menunggu bantuan dan karywan lainnya, untuk membantu memadamkan api yang menyala di tangki solar pabrik produksi pengaspalan,” ujar Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Rabu, 17 November 2021.
Selanjutnya, pukul 08.50 WIT tim gabungan dipimpin Kabag Ops Polres Nduga Iptu Bernadus ICK menuju lokasi kejadian dan melakukan Olah TKP penembakan di Kamp PT. Delarosa Kabupaten Nduga.
“Saat ini korban telah dirujuk ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,”ujar Kamal.
Pasca kejadian situasi di Kabupaten Nduga relatif aman dan kondusif, personel gabungan terus meningkatkan patroli dan penjagaan di daerah-daerah rawan aksi kejahatan khususnya gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata.
Tim Dedie-Jenal Siapkan 3.060 Saksi untuk Amankan Pilkada Kota Bogor 2024
Tim Pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin telah mempersiapkan 3.060 saksi untuk mengawal proses Pilkada.
