Pesan Jokowi ke Kepala BNPB Baru: Ini Musim Bencana, Segera Kerja
- Antara
VIVA – Presiden Joko Widodo melantik Mayor Jenderal TNI Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Kepala BNPB di Istana Negara, hari ini, Rabu, 17 November 2021. Mayjen Suharyanto menggantikan Letjen Ganip Warsito yang telah memasuki masa pensiun.
Adapun jabatan pria kelahiran Cimahi ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 140 P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Presiden pun sebelum melantik membacakan sumpah jabatan yang kemudian diikuti oleh Suharyanto.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian kutipan sumpah jabatan yang dibacakan Presiden Jokowi dan diikuti Suharyanto.
Usai pelantikan, Mayjen Suharyanto mengaku dipesankan oleh Presiden Jokowi agar segera bekerja di masa-masa yang marak terjadi bencana seperti sekarang ini.
"Tadi selesai pelantikan juga Bapak Presiden berpesan pada kami, ini 'musim bencana' sehingga kami harus segera bekerja," ujar Suharyanto dalam keterangan seusai dilantik oleh Presiden Jokowi
Suharyanto mengaku sangat banga dan berbahagia karena mendapat kesempatan dilantik menjadi Kepala BNPB oleh Presiden. Menurutnya, tugas menjadi Kepala BNPB merupakan sebuah kebanggaan, namun di sisi lain harus ada konsekuensi yang diemban, khususnya dalam hal penanggulangan bencana.
"Tentunya negara kita Indonesia ini tidak bisa lepas dari bencana, karena letak geografisnya sedemikian rupa, sehingga hampir dipastikan selalu bergerak banyak gempa, kemudian di penghujung tahun, di awal-awal tahun seperti ini banjir di mana-mana, ini perlu kehadiran BNPB," ujar dia
Dia mengatakan kehadiran BNPB diperlukan dalam tahap-tahap penanggulangan bencana mulai dari meningkatkan kesadaran, edukasi, mitigasi serta harus hadir pada saat terjadinya bencana untuk melakukan tanggap darurat, agar masyarakat yang terdampak bencana dapat dipastikan tidak terlalu lama menanggung akibat dari dampak bencana.
"BNPB juga harus hadir dalam program-program rehabilitasi dan rekonstruksi. Mungkin program kerja saya ke depan ini akan melanjutkan apa-apa yang sudah dicapai oleh Kepala BNPB yang lama, dan program yang akan kami tonjolkan khususnya itu pada saat terjadi bencana BNPB bisa hadir dalam waktu sesingkat-singkatnya, untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana, agar segera mendapat pertolongan dan segera mendapat hak-hak untuk hidup yang mendasar," katanya pula.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum menjabat Pangdam Brawijaya, Suharyanto pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden di awal masa periode kedua Presiden Jokowi.
Semasa mudanya, Suharyanto yang berasal dari satuan infanteri banyak menghabiskan karirnya di batalyon hingga komandan teritorial.
Ia juga pernah menduduki jabatan di Badan Intelijen Negara (BIN). Di lembaga mata - mata itu, perwira tinggi lulusan Akmil 1989 tersebu, sempat menduduki jabatan Karopeg Settama BIN pada 2016-2017 dan Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN periode 2017-2018.