KPK Telisik Commitment Fee Formula E Jakarta Jauh Lebih Mahal

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus merampungkan penyelidikan kasus rasuah ajang balap Formula E. Lembaga Antikorupsi kini tengah mendalami alasan pembayaran commitment fee Formula E di Jakarta bisa lebih mahal daripada negara lain dengan memeriksa beberapa pihak.

Berkas Ekstradisi Paulus Tannos Bakal Dikirim ke Singapura Pekan Depan

"Para pihak yang kita duga mengetahui terkait dengan mungkin rencana penyelenggaraan itu, terus bagaimana pembiayaannya, kemudian bagaimana menyetorkan uang itu nah itu lah yang akan kita undang untuk menjelaskan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 17 November 2021.

Alex mengungkapkan saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini. Lembaga Antikorupsi masih mencari duduk perkara tindakan korupsi dari ajang balap mobil listrik di Jakarta tersebut secara menyeluruh.

KPK Buka-bukaan Syarat Penting Ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura

"Tapi prinsipnya dalam proses penyelidikan kita ingin mengetahui duduk perkara dalam persoalan ini," kata Alex.

Pendalaman pembayaran yang lebih mahal ini penting. Pasalnya, DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap tersebut. Sementara negara lain hanya mengeluarkan Rp1,7 miliar sampai Rp17 Miliar.

Usai Menang Praperadilan, KPK Bakal Periksa Hasto Kristiyanto Pekan Depan

Balap mobil Formula E

Photo :
  • Mercedes

"Kan seperti itu, apakah sudah kerjanya sudah sesuai dengan ketentuan, disetujui DPRD misalnya itu semua akan digali," kata Alex.

Masyarakat diminta bersabar. KPK butuh waktu untuk mendalami kasus ini.

"Itu masih di proses penyelidikan, dan pimpinan belum mendapatkan informasi atau perkembangan lebih lanjut dari proses penyelidikan itu," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya