Sejumlah Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Sumut Mulai Kosong
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA - Angka kasus aktif COVID-19 di Sumatera Utara terus mengalami penurunan. Hal ini berdampak dengan sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Sumut mulai kosong pasien virus Corona menjalani rawat inap.
Petugas medis bersiap menerima pasien COVID-19 di Solo Techno Park. (Foto ilustrasi)
- VIVA/Fajar Sodiq
Sejak Sepekan Belakangan
Rumah sakit mulai kosong pasien COVID-19 seperti Rumah Sakit khusus COVID-19, RS GL Tobing, di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, sudah tidak ada pasien virus mematikan itu, sejak sepekan belakangan ini.
"Kosong (pasien COVID-19), baru seminggu lalu," kata Direktur Utama (Dirut) RS GL Tobing, Novi Fitriyani, kepada wartawan di Kantor Dinas Kesehatan Sumut di Kota Medan, Selasa siang, 16 November 2021.
Baca juga: Luhut Mau Larang Perayaan Tahun Baru Antisipasi Lonjakan COVID-19
Begitu juga, Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) juga kosong pasien COVID-19, sejak Jumat, 12 November 2021, pekan lalu.
"Terakhir, ada satu pasien itu, Jumat lalu. Sekarang sudah tidak ada," kata Zeini Zein.
Ilustrasi Ruang ICU COVID-19.
- Dokumentasi Siloam.
Ketersediaan Tempat Tidur Turun
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Ismail Lubis, menjelaskan untuk tingkat ketersediaan tempat tidur atau BOR COVID-19 di Sumut sampai 15 November 2021 cenderung turun berkisaran di 3,24 persen untuk BOR tempat tidur ICU COVID-19.
"0,80 persen untuk BOR tempat tidur isolasi COVID-19 di Provinsi Sumut. Sedangkan, BOR di Kota Medan ICU sebesar 3,59 persen dan tempat tidur isolasi 0,87 persen," kata Ismail.
Selain itu, Ismail juga menjelaskan tempat tidur tersedia per tanggal 14 November 2021 sebanyak 4.443 tempat tidur isolasi dan 401 tempat tidur ICU di Sumut.
"Sedangkan, untuk di kota Medan ketersediaan tempat tidur 1832 tempat tidur isolasi dan 251 tempat tidur ICU COVID-19," kata Ismail.
Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta
Calon Gubernur DKI Jakarta, Dharma Pongrekun menyampaikan pernyataan kontroversial dalam visi misinya di debat pamungkas Pilgub Jakarta, Minggu malam, 17 November 2024.
