Jokowi: Tolong Hati-hati dengan Vaksin Kadaluarsa

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Twitter @jokowi

VIVA - Presiden Jokowi telah mengingatkan kepada jajarannya dan pemerintah daerah untuk segera menghabiskan vaksin COVID-19. Kali ini, Jokowi meminta vaksin jangan sampai kadaluarsa.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

Sentra Vaksinasi Covid-19 ANTV TVOne

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Bapak Presiden juga menekankan bahwa tolong hati-hati dengan vaksin kadaluarsa," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin 15 November 2021.

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Segera Distribusikan

Budi menuturkan bahwa Jokowi menekankan bagi vaksin yang sudah mendekati masa kadaluarsa untuk segera didistribusikan bagi daerah yang membutuhkan. Jangan sampai vaksin di satu daerah berlebih tanpa memerhatikan masa kadaluwarsa, malah di daerah lain bisa saja sangat membutuhkan stok.

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Baca juga: Badan Pelajar Ini Melepuh Usai Divaksin COVID-19

Beberapa daerah yang akan memasuki tenggat waktu masa pakai itu terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Seorang tenaga kesehatan di satu rumah sakit di Kota Bandung memperlihatkan botol vial berisi vaksin COVID-19 buatan Moderna.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

“Kalau misalnya sudah dekat-dekat kadaluarsa mungkin kita bisa mengalihkan ke provinsi-provinsi lain yang membutuhkan, atau kita bisa alihkan ke TNI dan Polri," kata eks bos Bank Mandiri tersebut.

Stok Masih Aman

Mengenai stok vaksin, Budi menyampaikan, hingga kini masih aman. Budi pun mengatakan Indonesia sendiri sudah menerima 276 juta vaksin. Sekarang disebut sisa sekitar kurang lebih 60 vaksin yang akan dipakai.

Sebelumnya, Jokowi pun meminta sebanyak 70 persen masyarakat hingga akhir tahun sudah mendapatkan vaksin. Target itu kemudian dirinci Jokowi dalam satu kesempatan supaya 270 juta dosis harus disuntikkan. Target itu, kata Jokowi, minimal, dan bisa bertambah lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya