Polri: Kebakaran Kilang Minyak Cilacap karena Sambaran Petir
- ANTARA/Laily Rahmawaty
VIVA - Polri mengungkap penyebab kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Mereka mendasarkan pada rekaman CCTV yang diperoleh penyidik di lapangan, dan juga keterangan saksi.
“Sementara ini, penyidik Polda Jawa Tengah menduga bahwa penyebab kebakaran sesuai keterangan saksi dan dari petunjuk CCTV adalah induksi akibat sambaran petir,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri pada Senin, 15 November 2021.
Ilustrasi: Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu, 14 November 2021.
- ANTARA/Idhad Zakaria
Periksa 7 CCTV
Menurut dia, Polri sudah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh CCTV. Lalu, ada dua CCTV di sekitar lokasi kejadian didapati informasi bahwa pada Sabtu malam, 13 November 2021, sekitar pukul 19.00 WIB ada kilatan cahaya atau petir.
“Kemudian, tidak berselang lama timbul kebakaran akibat petir menyambar tangki area 36T102,” ujarnya.
Selain itu, Ramadhan menjelaskan polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap satu orang saksi dari BMKG yang menyebut bahwa pada hari itu ada dua titik petir dengan jarak 45 kilometer dan satu lagi 12 kilometer. Tentu, nanti polisi akan memperkuat lagi dengan keterangan para saksi ahli.
“Nantinya akan diperkuat keterangan ahli untuk mengetahui bagaimana petir dengan jarak jauh dapat menimbulkan induksi, sehingga menyebabkan adanya kilatan cahaya,” kata dia.
Kobaran api dari kebakaran Tangki 36 T-102, Kilang Cilacap.
- ANTARA/Sumarwoto
Lakukan Pendalaman
Namun demikian, kata dia, Polri masih terus melakukan pendalaman atas kebakaran kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Bahkan, Tim Labfor dan Inafis juga masih bekerja melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami sampaikan juga Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri sudah berada di TKP, tentunya untuk melakukan pendalaman. Kami sampaikan kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Tentunya ada kerugian materil,” katanya.
