Banjir di Kotawaringin Timur Meluas dan Merendam Puluhan Desa

Seorang warga korban banjir di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memperlihatkan kondisi rumahnya yang terendam, Sabtu, 13 November 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Intensitas hujan yang meningkat membuat banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus meluas dan sudah merendam 22 desa yang tersebar di delapan kecamatan.

889 Rumah di Pesisir Selatan Sumbar Terendam Banjir, Ribuan KK Terdampak

"Laporan dan hasil pemantauan kami, banjir di beberapa lokasi memang ada kenaikan. Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Minggu, 14 November 202.

Hingga pukul 18.00 WIB, laporan yang dihimpun BPBD menyebutkan banjir meluas menjadi delapan kecamatan yaitu Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Cempaga Hulu, Kota Besi, Parenggean, Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Cempaga. Laporan terbaru kondisi banjir yaitu dari Kecamatan Mentaya Hulu dan Kota Besi.

Banjir Terjang Sejumlah Wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar

Banjir telah merendam 22 desa dan menyebabkan 576 kepala keluarga terdampak banjir. Banjir terjadi sejak Selasa lalu itu sudah merendam puluhan rumah, serta dua bangunan sekolah.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Cempaga Hulu yang melanda sembilan desa. Tercatat 277 kepala keluarga terdampak banjir di kecamatan itu.

Sidak Dukcapil, Pemkab Tangerang Bakal Delegasikan Layanan ke Kecamatan

Dua desa paling parah dilanda banjir di Kecamatan Cempaga Hulu, yaitu Tumbang Koling dan Sudan. Ketinggian air bahkan mencapai satu hingga dua meter di atas jalan desa setempat sehingga membuat aktivitas masyarakat sangat terganggu.

Ilustrasi mobil menerjang banjir

Photo :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk terus memantau perkembangan banjir ini. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas dalam penanganan di lapangan.

Pemerintah kecamatan dan desa juga diminta segera menyampaikan data resmi kondisi warga yang menjadi korban banjir. Data ini sangat dibutuhkan sebagai bahan pengambilan kebijakan, termasuk jika dibutuhkan penyaluran bantuan.

"Koordinasi akan terus kami tingkatkan, selain tim kami juga turun langsung ke sejumlah lokasi banjir. Mudah-mudahan saja banjir ini segera surut," kata Rihel.

Sementara itu, banjir dikhawatirkan masih akan terus meluas karena intensitas hujan masih tinggi. Seperti di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, hujan deras terjadi beberapa kali pada Minggu siang hingga malam. (ant)

Menteri Desa PDT Yandri Susanto di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Mendes Klaim Tak Ada Celah Kades Bermain Dana Swasembada Pangan

Mendes Yandri mengklaim, pada pelaksanaan program swasembada pangan tidak akan ada celah bagi kepala desa untuk bermain anggaran.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025