Banjir Sintang Mulai Surut, 33.221 Warga Masih di Pengungsian

Warga korban banjir di Kabupaten Sintang eievakuasi tim BPBD Sintang
Sumber :
  • Antara

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir saat ini masih menggenangi 12 kecamatan di Sintang Kalimantan Barat. Sebanyak 10.381 kepala keluarga atau 33.221 jiwa warga terdampak masih mengungsi.

"Warga Sintang yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, melalui siaran pers dikutip Senin, 16 November 2021.

Menurut Muhari, pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.

Berdasarkan data pada Sabtu, sekitar pukul 17.00 WIB, ribuan warga yang mengungsi itu berasal dari sembilan kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021 lalu.

"Banjir masih menggenangi wilayah Sintang, meski pun debit air sempat turun, namun kondisi tersebut membuat warga masih bertahan di tempat pengungsian," jelasnya.

Muhari menjelaskan BPBD Sintang juga telah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga, seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan.

Kelima pos lapangan berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.

"Pos pengungsian mau pun dapur umum tersebar di 12 kecamatan, khususnya titik-titik yang aman dari genangan air," ujarnya

Ridwan Kamil soal Bendungan Sukamahi dan Ciawi: Saya Tolong Jakarta untuk Kurangi Banjir

Dua Tewas

Banjir landa Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.

Photo :
  • VIVA/Ngadri
Ridwan Kamil Ingin Buat Pasukan Tiga Rompi untuk Urus Masalah Banjir hingga Anak Jalanan di Jakarta

Sementara itu, BPBD Sintang mencatat jumlah populasi terdampak sebanyak 29.623 kepala keluarga atau 88.148 jiwa. Sebanyak 33.221 jiwa tinggal di pengungsian.

Masyarakat terdampak tersebut tersebar di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Antisipasi Banjir Saat Pencoblosan Pilkada Serentak, Pemkot Tangerang Optimalkan Pompa Air

Adapun wilayah yang terdampak paling tinggi berada di Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Sintang.

"Banjir yang melanda banyak kecamatan ini telah menelan korban jiwa dua orang dan kerugian material seperti jembatan rusak berat sebanyak lima unit dan rusak sedang satu unit," katanya.

Muhari menambahkan pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat bencana, seperti evakuasi warga terdampak, pengungsian, bantuan logistik dan kebutuhan harian warga.  

Pemerintah daerah pun telah melakukan perpanjangan status tanggap darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor hingga 16 November 2021.

"Di sisi lain, BNPB terus melakukan manajemen darurat pos komando di kabupaten ini dan kita berharap banjir segera surut," kata Abdul Muhari. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya