47 Desa di Aceh Utara Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

Warga Aceh Utara terdampak banjir mengungsi ke Musala.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi (Aceh)

VIVA – Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan 47 desa dari enam kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh terendam banjir luapan dari Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pase, sejak Jumat kemarin, 12 November 2021.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) ketinggian air bervariasi antara 50–80 cm. Sementara 2.087 orang terpaksa mengungsi di sejumlah titik.

Keenam kecamatan itu yakni Lhoksukon, Matangkuli, Banda Baro, Tanah Luas, Pirak Timu dan Cot Girek. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Lhoksukon dan Matangkuli.

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

“Akibat hujan deras sehingga Sungai Krueng keureuto dan Krueng Pase meluap merendam pemukiman penduduk,” kata Kepala BPBA, Ilyas dalam keterangannya, Sabtu, 13 November 2021.

Baca juga: Di KTT APEC, Jokowi Ingatkan Rantai Pasok Dunia Harus Lebih Merata

KPU Jakarta: 572 TPS Berpotensi Rawan Banjir

Selain pemukiman warga, banjir juga merendam 210 hektare sawah warga di Kecamatan Lhoksukon, kemudian banjir juga merendam empat sekolah, tiga kantor desa dan tanggul jebol sepanjang 35 meter di Desa Meunasah Jok.

Sejauh ini, tim BPBD sudah mempersiapkan perahu karet siaga di lokasi untuk mengevakuasi korban banjir. Sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing untuk melindungi harta benda mereka agar tak terendam banjir.

Saat ini kondisi banjir di sana berangsur surut, namun warga masih ada yang menetap di lokasi pengungsian. Dinsos setempat juga sudah mendistribusikan bantuan masa panik ke warga di sejumlah tenda pengungsian.

“Kondisi debit air sudah mulai surut,” kata Ilyas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya