Anies Bocorkan Rahasia soal Ekonomi Jakarta
- VIVA / Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rosyid Baswedan berbagi rahasia melakukan pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19 saat berbicara dalam diskusi ‘Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia di Masa Pandemic: Menelisik Pertumbuhan Investasi dan Laju Ekonomi dari Perspektif Pemerintah Daerah’ di Surabaya, Jawa Timur, Jumat kemarin.Â
"Masa pandemi ini masih berlangsung, tetapi kondisi itu sudah lebih terkendali. Karena itu kita perlu memulihkan terutama ekonomi, agar bisa masyarakat kembali berkegiatan," katanya sebagaimana keterangan tertulis diterima pada Sabtu, 13 November 2021.
Anies menuturkan, fokus pemulihan juga dikhususkan bagi rumah tangga rumah tangga yang penghasilannya berasal dari Usaha Mikro Kecil (UMK), agar bisa tumbuh dan bergerak cepat.
"Kami cerita pengalaman kami di DKI dengan memberikan kepada pelaku ekonomi mikro, dan kecil, rangsangan agar mereka bisa memanfaatkan pasar yang tumbuh di Jakarta," imbuhnya.
Di Jakarta, kata Anies, pasar ekonomi berkembang, dan salah satu syarat agar mereka bisa ikut bertransaksi, kemudian bisa menjangkau pasar lebih luas, dengan memiliki izin usaha dan NPWP.
"Karena itulah saya ceritakan, bagaimana di Jakarta, sebelum pandemi usaha mikro yang memdapatkan izin itu ada 28 ribu," katanya.Â
Kemudian setelah masa pandemi ini, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta terus menggenjot dengan cara menjemput bola, yakni pemerintah mendatangi tempat tempat usaha, memberikan izin, dan memberikan NPWP.Â
"Sampai menjangkau angka 240 ribu, kenaikannya lebih dari 750 persen. Apa yang terjadi? Kemudian mereka bisa menerima order, dari berbagai tempat, karena mereka masuk ke pasar digital," imbuhnya.Â
Sejatinya, acara diskusi tersebut juga mengundang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Namun, gubernur perempuan pertama di Jatim itu tidak hadir, diwakilkan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jatim Aris Mukiyono. Hadir pula di acara itu Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan beberapa pakar dari Unair.