KSP Pantau Rehabilitasi 33 Anak Korban Kekerasan Seksual di Sumsel
- KSP
VIVA – Proses rehabilitasi terhadap 33 anak korban kekerasan seksual di Sumatera Selatan, dipantau langsung oleh Kantor Staf Presiden (KSP). Tim telah diterjunkan ke lapangan, untuk memonitoringnya.
Dalam keterangan pers KSP, Kamis 11 November 2021, puluhan korban kekerasan seksual tersebut adalah santri. Mereka mondok di salah satu pesantren di Kabupaten Ogan Ilir. Kini, direhabilitasi di Balai Budi Perkasa milik Kementerian Sosial (Kemensos).
Erlinda selaku Tenaga Ahli KSP menjelaskan, proses rehabilitasi harus dilakukan dengan cara humanis. Mengingat para korban ini mengalami trauma, baik secara fisik maupun mental yang cukup berat.
"Terlebih trauma yang dialami anak, itu sangat berbeda dan memerlukan treatment yang berbeda pula, " kata Erlinda.
Kekerasan Seksual jadi Alarm Pemerintah dan Masyarakat
Apa yang terjadi pada para korban ini, menurut Erlinda harus dilihat sebagai alarm bagi pemerintah dan seluruh masyarakat. Untuk sesegera mungkin membangun sistem yang terintegrasi dalam penanganan dan pelayanan perlindungan korban kekerasan. Harus terintegrasi dengan kementerian dan lembaga, serta menjadi standar secara nasional.
"Arahan Presiden untuk reformasi manajemen penanganan kasus pelecehan seksual perlu ditindaklanjuti secara serius oleh daerah," jelas Erlinda.