Teror terhadap Aktivis Papua Berulang, Kini Keluarga Veronica Koman
- bbc
Serangan pertama terjadi pada 24 Oktober. Kala itu rumah orang tua Veronica mendapat kiriman benda yang tiba-tiba terbakar. Benda yang digantung di pagar itu menyebabkan sebagian pagar rumah terbakar.
Kejadian kedua datang pada Minggu pagi pada 7 November. Tiba-tiba saja terjadi ledakan di rumah orang tua Veronica. Polisi belum bisa memastikan asal ledakan tersebut, tapi ledakan itu diduga kuat berasal dari petasan.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan serpihan kertas, plastik bekas cat warna merah, kabel, baterasi, dampai rekaman kamera pengawas.
Kepala Bagian Operasi Densus 88, Aswin Siregar, mengatakan benda yang meledak itu bukan bom maupun petasan karena berbeda dari yang biasa mereka temukan.
"Itu beda dengan yang biasa, yang ada dalam database kita tentang ciri-ciri explosive devices bahan peledak rakitan yang biasa dibuat kelompok yang lain," kata Aswin.
Serangan ketiga terjadi di rumah saudara Veronica. Kepala Advokasi dan pengacara LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora mengatakan ada kiriman paket yang ditujukan untuk Veronica. Setelah dibuka, ternyata paket itu berisi bangkai ayam.
"Karena kita baru menerima, baru melihat ada ledakan di rumah bapaknya Vero, kita tidak berani. Kemudian kita minta agar polisi mendatangkan penjinak bahan peledak, ternyata isinya bangkai ayam," cerita Nelson.