Halim: Mahasiswa Kader Potensial Percepatan Pembangunan Desa
- Didi-Kemendes PDDT
VIVA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak mahasiswa bisa mengabdi untuk kemajuan desa. Menurutnya, desa adalah masa depan Indonesia.Â
Halim menyampaikan demikian saat orasi ilmiah wisuda Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa Timur. Dia berharap wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta Pasuruan bisa terlibat dalam percepatan pembangunan desa di Tanah Air.
"Desa-desa kita di Indonesia itu betul-betul menunggu kehadiran adik-adik semua. Kenapa? Karena banyak potensi yang sudah siap di desa yang ketika dikelola oleh kader-kader potensial semacam adik-adik ini akan terjadi percepatan pembangunan yang luar biasa," kata Halim, dalam keterangannya, Senin, 8 November 2021.
Halim menceritakan dari pengalamannya ke sejumlah daerah di Tanah Air, ada fakta desa maju memiliki dua hal. Â Pertama, kepala desanya masih muda. Lalu, yang kedua, kepala desanya memiliki gelar akademik, baik strata 1, magister maupun bergelar doktor.Â
"Bukan hanya S1, ada juga kepala desa yang S2, bahkan ada kepala desa yang bergelar doktor. Dan betul-betul memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan desa" jelas politikus PKB itu.
Maka itu, ia mengajak wisudawan dan wisudawati agar tidak terpukau dengan kehidupan kota. Dia mengatakan saat ini, desa sudah bisa menjadi lahan pengabdian.Â
“Rp72 Triliun anggaran dana desa dikucurkan ke desa dari APBN, belum yang dari APBD Provinsi, dari APBD Kabupaten. Total dana yang tersalur ke desa hari ini se-Indonesia itu sudah mencapai angka Rp200 triliun dengan segala varian sumbernya," tutur eks Ketua DPRD Jawa Timur tersebut.
Menurutnya, dalam pembangunan desa dan dana yang tidak sedikit membutuhkan penanganan yang serius.
"Kalau kemudian dana yang bergulir di desa tidak ditangani SDM yang profesional, siapa yang paling dirugikan? Tentu adalah warga masyarakat desa," lanjut Halim.
Halim melanjutkan, hal ini merupakan tanggung jawab cukup berat. Namun, ia meyakini hal itu bisa dikelola dengan SDM yang tepat.Â
Usai orasi, dia pun menyempatkan membacakan pantun sebagai hadiah untuk wisudawan dan wisudawati Universitas Yudharta.
Bu Mamat punya kawan yang baik hati
Namanya Si Manda, Tutut dan Marisa
Selamat kepada para wisudawan dan wisudawatiÂ
Saatnya Anda ikut aktif membangun desa