Waspada La Nina, Mensos Risma Minta Cek Daerah Rawan Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi lokasi banjir bandang di Kota Batu.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia terus melakukan kesiapan menghadapi fenomena La Nina yang berpotensi terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta kepada jajarannya di daerah, untuk memantau kesiapan dalam menghadapi hal tersebut.

"Sebetulnya mitigasi pertama yang harus dilakukan adalah seluruh daerah mengecek kondisi yang rawan itu semua ngecek. Kemudian setelah itu disiapkan supaya tidak ada korban," kata Risma saat mengunjungi korban banjir dan dapur umum di Dusun Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jumat malam, 5 November 2021.

Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Risma, puncak musim hujan itu bakal terjadi Februari 2021.

"Artinya memang terus siaga terutama yang rentan dampaknya hutan gundul luapan sungai, jadi kita juga enggak tahu mungkin rob dari laut," katanya.

Petugas BMKG tengah menganalisis prakiraan cuaca/Ilustrasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Sedangkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan intensitas.

Hal tersebut secara umum dipicu oleh aktifnya dinamika atmosfer skala global La Nina yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia relatif menjadi lebih basah.

"Keadaan tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas fenomena gelombang atmosfer, yaitu MJO (Madden Jullian Oscillation), Gelombang Kelvin, Gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan," kata Guswanto.

Pasha 'Ungu' Curhat ke Gus Ipul: Ada Anak Idap Celebral Palsy tapi Tak Dapat Bansos

Selain itu, lanjut dia, kondisi dinamika atmosfer skala lokal yang tidak stabil dengan potensi konvektifitas yang cukup tinggi turut berkontribusi signifikan pada pembentukan awan hujan yang menjadi faktor pemicu cuaca ekstrem.

"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya," ujarnya.

Mensos Akan Ikut Arahan Kemendagri untuk Setop Penyaluran Bansos Sampai Pencoblosan Pilkada

Menurutnya, fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.

Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

"Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia," katanya.

Ilustrasi/Hujan lebat dan petir

BMKG Prakirakan Sejumlah Daerah Dilanda Hujan Lebat Disertai Petir

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprakirakan potensi hujan akan turun dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang di sebagian besar kota.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024