Evakuasi Material Banjir Bandang di Kota Batu Dikebut

Evakuasi material banjir bandang di Kota Batu, Jatim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, setelah Kota Batu diterjang banjir bandang besar, fokus utama BPBD dan relawan adalah potensi banjir susulan. Apalagi, Kota Batu kembali diguyur gerimis pada Jumat, 5 November 2021 malam. 

KPU Jakarta: 572 TPS Berpotensi Rawan Banjir

Saat ini langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah mengirim ekskavator dan dump truck, untuk mempercepat proses pembersihan material berupa lumpur dan tumpukan sampah. Batu-batu besar juga tampak di lokasi banjir bandang. 

"Kalau ada alat-alat berat yang membantu proses pembersihan sampah Insya Allah bisa diselesaikan. Sehingga jika ada hujan susulan dan sebagainya otomatis kita bisa bisa lakukan mitigasi," kata Khofifah. 

Ancaman Banjir Bayangi Pencoblosan Pilkada Jakarta

Saat ini, daerah terparah yang terdampak banjir bandang adalah Desa Bulukerto. Eskavator kecil hingga sedang mulai dikerahkan untuk mengeruk material banjir bandang. Mobil water canon juga dikerahkan untuk membasahi lumpur yang mulai kering. 

Evakuasi material banjir bandang di Kota Batu, Jatim.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)
Khofifah Indar Parawansa Dinilai Pemimpin Teruji dan Berkapasitas Mumpuni

"Jadi butuh ekskavator yang lebih besar dari ekskavator yang sekarang ada. Untuk membersihkan sampah, kami juga butuh dump truck," ujar Khofifah. 

Khofifah mengatakan, untuk membantu proses pencarian warga yang hilang. Tim di lapangan akan dibantu anjing pelacak milik polisi maupun relawan lainnya. Semua dilakukan demi mempercepat proses pencarian korban. 

"Memang membutuhkan bantuan anjing pelacak supaya bisa mengidentifikasi titik mana korban yang sedang dicari itu bisa dievakuasi," tutur Khofifah. 

BPBD Kota Batu menemukan 7 jenazah korban yang tertimbun material banjir bandang, Jumat, 5 November 2021. Mereka meninggal dunia karena terseret arus banjir bandang yang terjadi pada Kamis, 4 November 2021 sore. 

"Tujuh warga tersebut ini adalah Wiji (55 tahun), Sarif (60 tahun), Feri (30 tahun) dan Dian (3.5 tahun) warga Dusun Sambong, Desa Bulukerto. Lalu Wakri (54 tahun) warga Desa Giripurno, Adi Wibowo (40 tahun) warga Jalan Kartini Kota Batu dan terbaru Feri warga Dusun Cangar, Desa Bulukerto," kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya