725 Warga Melawi Kalbar Mengungsi Akibat Banjir 1,5 Meter
- BNPB/BPBD
VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat mencatat, sebanyak 725 warga Kabupaten Melawi masih mengungsi akibat banjir.
BPBD Kabupaten Melawi telah mendirikan posko-posko pengungsian di beberapa titik bagi warga yang rumahnya terendam. Posko tersebut didirikan di antaranya di Sekolah Dasar Negeri 03, Kantor Desa Natai Gunuk, Kantor Desa Sidomulyo, dan SMP Negeri 02.
Sebagai upaya percepatan penanganan pasca banjir, BPBD Kabupaten Melawi berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pendataan serta mendirikan dapur umum di posko pengungsian.
"Mengantisipasi adanya lonjakan ketinggian mata air, BPBD setempat telah menyiapkan perahu karet apabila diperlukan untuk mengevakuasi warga," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, 5 November 2021.
BPBD Kabupaten Melawi melaporkan hingga hari ini ketinggian banjir di beberapa ruas jalan masih mencapai satu hingga satu setengah meter. Hal tersebut menyebabkan ruas jalan provinsi masih terputus, khususnya jalan penghubung Kabupaten Melawi dengan Kabupaten Sintang.
Banjir yang telah terjadi sejak satu bulan lalu itu juga menyebabkan kerugian materil sebanyak 1.945 unit rumah terdampak. Empat rumah dan 1 unit gereja mengalami rusak berat. Selanjutnya 2 unit fasilitas pendidikan terendam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang menyatakan wilayah Kalimantan Barat berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang hingga Minggu, 7 November mendatang.
Menghadapi potensi dampak La Nina yang dapat terjadi hingga Februari 2022 mendatang, BNPB terus mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.