9 Fakta Banjir Bandang di Kota Batu Jawa Timur, 2 Orang Meninggal
- BNPB.
VIVA – Banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11), pada pukul 14.00 WIB. Banjir bandang tersebut terjadi di lima titik yakni, Ds. Sumber Brantas, Ds. Bulu Kerto, Ds. Tulung Rejo, Ds. Padang Rejo dan Ds. Sidomulyo.
Berdasarkan hasil laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, kejadian banjir bandang tersebut menghanyutkan 15 orang karena terseret aliran sungai yang meluap. Sebanyak 4 orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, namun 11 lainnya masih dalam pencarian.
Hingga kini proses evakuasi material banjir dan pencarian korban hilang masih terus dilakukan oleh BPBD Kota Batu. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dipastikan turun langsung meninjau lokasi banjir. Peristiwa banjir bandang di Batu juga membuat Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat tentang peringatan cuaca dari BMKG. Berikut fakta-fakta banjir bandang di Batu.
9 Fakta Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur
1. Penyebab banjir bandang
Banjir bandang di Batu awalnya dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi dan adanya sumbatan batang-batang kayu di hulu sungai. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir bandang pada hari Kamis, 4 November 2021, pukul 14.00 WIB. Lokasi banjir bandang terjadi di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang meliputi lima desa diantaranya, Sumber Brantas, Bulukerto, Tulungrejo, Pandanrejo, dan Sidomulyo.
2. BPBD Kota Batu Turunkan Tim Untuk Pendataan
BPBD Kota Batu menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan mengkaji cepat dan pendataan. Tim Gabungan juga membersihkan lumpur dan melakukan pencarian korban yang hilang. Selanjutnya, BPBD juga meninjau lokasi lainnya yang diperkirakan terdampak, beserta Wali Kota Batu. Hingga Kamis (4/11/2021) sore kemarin, kondisi cuaca hujan dengan intensitas ringan, serta banjir sudah surut dan menyisakan lumpur.
3. Korban Meninggal
Sebanyak satu warga ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kota Batu Kamis, (4/11/2021). Diketahui korban meninggal akibat terseret arus banjir itu seorang perempuan bernama Wiji.
Wiji menjadi korban pertama yang ditemukan. Sejauh ini, masih belum ada data valid terkait jumlah warga yang hilang akibat banjir bandang di Kota Batu pada Kamis sore. Menurut informasi yang beredar di grup-grup WA warga, suami Wiji, Sarif, juga dilaporkan hilang. Hingga pukul 22.00, belum ada informasi pasti keberadaan Sarif.
4. Warga TerpendamÂ
Di tempat yang tidak jauh dari Dusun Sambong, dua warga Dusun Gintung, Desa Bulukerto, Kota Batu dilaporkan hilang terpendam reruntuhan rumahnya yang terkena arus deras banjir bandang, Kamis (4/11/2021). Dua warga yang dilaporkan terpendam yaitu Fery (30) dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Keduanya adalah warga Dusun Gintung Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
Agus Budiono yang merupakan tetangga Fery menjelaskan, Fery dan anaknya telat beranjak dari rumahnya saat banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00. Tim gabungan sedang mengevakuasi material banjir berupa lumpur dan kayu yamg diduga menimbun rumah Fery. Hingga pukul 20.30, tim gabungan masih belum menemukan kedua orang tersebut. Alat berat sudah dikerahkan untuk membersihkan puing rumah Fery.Â
5. Update Korban Hilang
Berdasarkan data BPBD Jatim diperkirakan ada 15 orang hilang (hanyut). Dari jumlah 15 orang yang hilang, 4 Orang ditemukan (selamat) dan 11 orang masih dalam pencarian. Update pencarian korban akibat bencana banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (4/11), kembali ditemukan oleh tim gabungan.Â
Data laporan yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu per Jumat (5/11) pukul 06.00 WIB, jumlah korban jiwa meninggal dunia menjadi 2 orang. Sedangkan 5 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 6 orang yang dilaporkan hilang masih dalam pencarian.
6. Gubernur Jawa Timur Bertindak
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dipastikan akan turun langsung meninjau lokasi banjir bandang di Batu. Dikabarkan, Khofifah akan menyalurkan bantuan pada masyarakat yang terdampak dan juga memantau langsung proses evakuasi, termasuk memastikan situasi di kantong-kantong pengungsian.
7. Waspada Peringatan Cuaca dari BMKGÂ
Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Awal bulan November telah diprediksi oleh BMKG menjadi awal terjadinya musim hujan, bahkan diprediksi adanya peningkatan curah hujan sampai 20 persen hingga 70 persen.Â
Ia mengingatkan warga Jatim untuk membersihkan saluran-saluran air di lingkungan rumah masing-masing, memangkas pohon yang rawan tumbang/ roboh, dan memastikan agar selokan tidak mampet.Â
8. Imbas Banjir Bandang di Batu
Dampak dari kejadian banjir bandang di Batu membuat debit aliran Sungai Brantas yang berada di Kota Malang meningkat, Kamis (4/11/2021) malam. Akibatnya, aliran sungai meluap dan membanjiri beberapa perkampungan Kota Malang yang ada di pinggir Sungai Brantas. Aliran listrik di wilayah tersebut dipadamkan sementara waktu.
9. Kerugian Material
Kerugian materil yang tercatat diantaranya, 17 unit rumah rusak, 28 sepeda motor rusak, 3 unit mobil rusak, 8 ekor hewan ternak hanyut terseret derasnya arus sungai dan 6 kandang hewan ternak rusak berat.
Hingga pagi ini, tim gabungan dari BPBD Kota Batu, Basarnas, PMI, TNI, Polri dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait terus melakukan proses upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang. Mereka fokus dalam pencarian pertolongan dan pembersihan sisa material lumpur dan juga puing-puing lainnya. Tim gabungan lainnya juga telah mengupayakan tempat pengungsian, serta distribusi logistik bagi para warga terdampak banjir bandang. Adapun kondisi cuaca di lokasi dilaporkan cerah berawan.